Berita Denpasar
Pembersihan Saluran Air hingga Sungai Digencarkan di Denpasar, Antisipasi Banjir dan DBD
komunitas pecinta lingkungan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan agar dapat mengurangi risiko banjir.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Musim penghujan mulai terjadi di Kota Denpasar, Bali.
Beberapa wilayah di Kota Denpasar pun melakukan langkah antisipasi banjir dengan melakukan pembersihan saluran air hingga sungai.
Misalnya, Desa Pemecutan Kelod melakukan pembersihan di Tukad Teba.
Kegiatan ini berupa pembersihan sungai, normalisasi aliran air, dan penanganan sampah.
Baca juga: Puluhan Desa Rawan Longsor dan Banjir BPBD Siagakan Alat Berat
Perbekel Desa Pemecutan Kelod, I Wayan Tantra mengatakan, sepanjang Tukad Teba banyak sampah terbawa air dari hulu.
Sehingga untuk mengantisipasi banjir, dilakukan pembersihan sampah di aliran Tukad Teba.
"Kami bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk DLHK, masyarakat dan komunitas lingkungan untuk bersama-sama melaksanakan giat bersih-bersih mengantisipasi banjir di Tukad Teba," kata Tantra.
Dalam aksinya, komunitas pecinta lingkungan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan agar dapat mengurangi risiko banjir.
Pelaksana kewilayahan juga turut berperan aktif dalam pemantauan kondisi alam sekitar.
"Harapan kita bersama melalui kerja bakti ini, potensi banjir dapat diminimalisir dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan dari pihak swasta menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan dan ketahanan lingkungan di musim pengujan," ujarnya.
Bersih-bersih juga digelar Desa Dangin Puri Kelod.
Perbekel Dangin Puri Klod, I Made Sada mengatakan pihaknya berfokus pada antisipasi banjir, seperti membersihkan saluran air dari sisa sampah organik maupun anorganik yang masih tercecer.
Selain itu, juga melakukan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah atau DBD.
"Melalui kegiatan ini kami berharap semakin memacu kesadaran masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan sekitar. Sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di Desa Dangin Puri Kelod," katanya.
Antisipasi ini juga dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar dengan membersihkan parit dan drainase.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.