Berita Klungkung

Patung Mola-mola di Nusa Penida Bali Tuai Sorotan Warga, Tidak Proporsional Dengan Tugu

Patung Mola-mola di Nusa Penida, Klungkung, Bali, menuai sorotan warga, pasalnya ukurannya yang tidak proporsional dengan tugu.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Bangunan patung Mola-mola di Desa Batununggul, Nusa Penida, Klungkung, Bali, mendapat sorotan dari warga, pasalnya ukurannya yang tidak proporsional dengan tugu. 

SEMARAPURA,TRIBUNBALI.COM - Bangunan patung Mola-mola di Desa Batununggul, Nusa Penida, Klungkung, Bali, mendapat sorotan dari warga.

Mereka menilai, ukuran patung ikon dari Nusa Penida itu tidak proporsional, karena terlalu kecil dari tugu penyangganganya. 

Padahal patung dengan anggaran APBD Kabupaten Klungkung sebesar Rp 1,3 miliar lebih itu, berada persis di jantung Kota Kecamatan Nusa Penida, Banjar Sampalan, Desa Batununggul.

"Patung ikan mola-molanya terlalu kecil dari pada tugunya. Entah bagaimana perencanaannya dahulu," ungkap seorang warga Nusa Penida, Putu Sriasih, Minggu 10 Desember 2023.

Menurutnya ukuran patung Mola-mola yang dianggapnya terlalu kecil itu, sempat ramai dibahas di media sosial.

Mereka menilai, harusnya ukuran mola-mola itu sesuai dengan tugunya. 

"Mungkin anggrannya kurang, jadi ikan mola-molanya kecil. Kalau secara awam, harusnya disesuaikan ukuran tugu dengan Mola-molannya. Ini Mola-molanya kecil sekali, mungkin masih anakan," sindirnya.

Sementara Camat Nusa Penida tidak menampik, jika ukuran patung mola-mola itu mendapat sorotan warga karena tidak sesuai dengan tugu penyangganya. 

Baca juga: Intensitas Hujan Lebat Diprediksi Meningkat, Waspadai Banjir di Bantaran Sungai Unda & Nusa Penida

Pihaknya bahkan sudah sempat berkoordinasi dengan pihak perencana (konsultan perencana) terkait hal itu.

Ternyata bangunan tugu dibuat agak besar, untuk mengakomodir tugu perjuangan yang telah ada sebelumnya. 

“Tugu perjuangan yang ada sebelumnya ditempatkan di dalam, sehingga spacenya jadi besar dan kelihatan tidak proporsional karena ingin memasukan elemen itu didalamnya,” jelas Yoga Kusuma.  

Selain itu masalah anggaran juga menjadi faktor, mengapa patung mola-mola dibuat agak kecil.

Anggaran Rp1,3 Miliar itu menurutnya tidak hanya untuk patung, namun juga penataan taman, serta satu patung Catur Muka.

Awalnya dari informasi yang didapatkannya, rencananya di lokasi itu akan dibangun patung lembu nandini yang secara volume lebih besar.

Namun karena refocusing anggaran, diputuskan dibangun ikan mola-mola yang merupakan icon Nusa Penida.

“Karena ada refocusing anggaran, maka dipilih patung ikan mola-mola. Ini juga ikon Nusa Penida,” ungkap Yoga Kusuma. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved