Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Qassam Jadi Ladang Kematian Untuk Israel, Hamas Bunuh 36 Tentara IDF dan Ratakan 72 Tank

Brigade Al-Qassam jadi ladang kematian untuk Israel, Hamas pastikan 36 tentara tewas dan berhasil hancurkan 72 tank.

Ist via Tribunnews.com
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam membantu seorang sandera keluar dari mobil sebelum menyerahkannya kepada pejabat dari Komite Internasional Palang Merah di Gaza pada 24 November 2023, sebelum pemindahan mereka ke Israel - 24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Bantuan Terus Mengalir 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Brigade Al-Qassam jadi ladang kematian untuk Israel, Hamas pastikan 36 tentara tewas dan berhasil hancurkan 72 tank.

Hamas menekankan jika Brigade Al-Qassam sukses jadi petarung maut selama perang berlangsung.

Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat Hamas yakni Osama Hamdan pada (13/12).

Dalam pernyataannya, Hamdan juga menjelaskan dampak yang berhasil dilakukan Brigade Al-Qassam terhadap pemerintah Israel dan pasukannya.

Baca juga: Lagi, Tentara Israel Pukul Seorang Jurnalis di Yerusalem Hingga Cedera Kepala

Dalam pernyataan resminya di Beirut Lebanon, Hamdan mengonfirmasi efek mematikan dari Brigade Al-Qassam beserta tentara pendudukan Israel di Gaza.

Lebih lanjut, menurutnya hal ini merupakan bentuk kegagalan kegagalan komando militer dan politik Israel dalam upaya agresi mereka di Gaza.

Hal ini merupakan kegagalan yang perlu diakui pemerintah Israel.

Sementara itu, Abu Obeida selaku juru bicara Brigade Al Qassam memaparkan secara terperinci bentuk-bentuk kekalahan Israe.

Ia mengatakan bahwa Al-Qassam menghancurkan sebagian atau seluruhnya rata-rata satu kendaraan lapis baja Israel per jam dalam konfrontasi 3 hari terakhir.

Sehingga sudah ada 72 tank yang hancur dalam 72 jam terakhir dalam operasi terpisah.

Obeida juga menegaskan mereka mampu melukai hingga membunuh puluhan tentara Israel menggunakan berbagai senjata.

Baca juga: AS Desak Israel Hentikan Aksi Telanjangi Tahanan Palestina di Jalur Gaza, Washington: Meresahkan

Di antaranya granat berpeluncur roket, senapan serbu, alat peledak rakitan yang diproduksi secara lokal, dan tanah liat.

Akibat serangan itu menyebabkan 36 tentara Israel tewas dalam 3 hari.

Selain itu, juru bicara tersebut mengatakan faksi Perlawanan melancarkan beberapa serangan roket dan mortir terhadap posisi Israel di beberapa titik konfrontasi, termasuk markas komando pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza.

Efektivitas operasi ini juga diakui oleh juru bicara militer Israel yang mengumumkan bahwa delapan tentara pendudukan Israel terluka parah pada hari Kamis.

Baca juga: Konflik Palestina Israel Berlanjut, Warga Palestina Tunjukkan Dukungan Pada Hamas

10 Tentara Tewas di Brigade Al-Qassam

Sebanyak 10 tentara Israel tewas setelah serangan yang dilakukan Brigade Al-Qassam di Jalur Gaza.

Serangan ini dianggap sebagai serangan paling mematikan selama perang Hamas Palestina dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza.

Serangan mematikan tersebut memakan nyawa tentara Israel sebanyak 10 orang.

Dilansir Tribunnews.com dikutip Al Jazeera, Brigade Al-Qassam menjelaskan jika mereka menyerang empat tank Markeva Israel.

Selain itu, juga empat mereka juga melakukan penyerangan ke empat pengangkut personel militer di Sheikh Radwan, Gaza.

Israel sendiri mengakui jika serangan yang dilakukan al-Qassam adalah serangan maut paling mematukan sejak dilakukannya invasi darat ke jalur Gaza.

Semantara itu, Perdana Menteri Isral Benjamin Netanyahu krtik dan berbagai tekanan membanjiri pemerintah Israel dalam invasi militer yang dilakukan.

Benjamin menolak tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas.

Namun Benjamin bersumpah untuk tetap melakukan serangan sampai akhir.

Hal ini kemudian memunci kemarahan dari berbagai masyarakat internasional, salah satu yang paling gencar adalah masyarakat Amerika Serikat yang mengkritik pemerintahan Israel setelah pembunuh terhadap ribuan warga sipil.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved