Seputar Bali

Warga Mengeluh Sampah Menumpuk di Pasar Senggol, Belatung Sampai Masuk ke Rumah

Sampah menumpuk di Pasar Senggol di Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Selasa (19/12/2023)

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Istimewa
Kondisi sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau busuk di Pasar Sengol Klungkung, Selasa (19/12/2023) 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Sampah menumpuk di Pasar Senggol di Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Selasa (19/12/2023). 

Hal ini sangat dikeluhkan warga sekitar, karena sampah sudah tidak diangkut selama 2 minggu.

Sampah tersebut tampak menumpuk di sisi barat pintu masuk Pasar Senggol Kota Semarapura. 

Sampah-sampah itu dibungkus kantong plastik dan tidak dipilah, sehingga berserakan begitu saja.

Baca juga: Singkirkan Ratusan Peserta, Sanggar Uyah Lengis Langgo Bali Raih Dana Pembinaan Rp 50 Juta

"Beberapa warga datang pagi-pagi sekali dengan sepeda motor, lalu buang sampah begitu saja di sini," ungkap seorang warga saat ditemui di depan Pasar Senggol Semarapura, Selasa pagi (19/12/2023).

Kondisi lebih memprihatinkan tampak di pojok barat laut Pasar Senggol Semarapura. Sampah menumpuk sampai menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu. 

Seorang warga yang tinggal tidak jauh dari Pasar Senggol, Linda mengatakan, sampah tersebut sudah sekitar 2 minggu lamanya tidak diangkut. 

"Sekitar dua minggu sampah tidak diangkut," ujar Linda, Selasa (19/12/2023).

Menurutnya sampah-sampah itu justru bukan berasal dari pedagang di Pasar Senggol Semarapura. 

Baca juga: Selama Periode Nataru, 95 Pesawat di Bandara Ngurah Rai Dilakukan Rampcheck

Justru dari warga tidak bertanggungjawab yang membuang begitu saja sampah tersebut di seputaran Pasar Senggol

Padahal sudah jelas di lokasi itu sudah terpasang spanduk larangan untuk membuang sampah.

"Saya kasihan sama pedagang di Pasar Senggol. Pembeli yang mau makan, jadi kabur karena sampah ini," ungkap Linda.

Karena lama tidak diangkut, sampah-sampah itu sudah menimbulkan bau busuk yang mengundang lalat. 

Bahkan belatung sudah sampai masuk ke rumah atau warung warga sekitar.

"Ini sudah sampai ada ulat-ulat kecil (belatung) masuk ke rumah saya. Saya sudah melapor terkait hal ini," keluhnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Nyoman Sidang tidak menampik kondisi tersebut. 

Menurutnya sampah yang menumpuk itu, salah satu dampak penutupan TPA Sente serta adanya keterbatasan sarana angkut.

"Jadwal pengakutan nanti sore sampahnya akan diangkut. Nanti dibawa ke TOSS (tempat olah sampah setempat)," ungkap Nyoman Sidang. (mit)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved