Rabies di Bali
Awal Tahun Kasus Gigitan Rabies Terjadi di Pupuan Tabanan
Kasus gigitan anjing rabies kembali terjadi di Desa Padangan Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kasus gigitan anjing rabies kembali terjadi di Desa Padangan Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan.
Awal tahun 2024 ini, kasus gigitan anjing positif rabies itu mengigit seorang warga di Dusun Padangan Kelod. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Gde Eka Parta Ariana, Senin 8 Januari 2024.
“Ya benar ada kasus di Dusun Padangan Kelod,” ucapnya.
Informasi yang dihimpun, bahwa anjing itu milik dari Ni Komang Ayu Sintia Dewi, yang memiliki tiga ekor anjing.
Sedangkan korban ialah Ni Nyoman Kasri 74 tahun. Anjing itu oleh pemilik dilepas liarkan, dan dari hasil pengecekan sampel otak anjing positif rabies.
“Dari adanya kasus maka daerah itu kami tetapkan sebagai zona merah dan selanjutnya menjadi prioritas dilakukan vaksinasi massal,” ungkapnya.
Eka Parta menjelaskan, bahwa esok hari pihaknya akan melakukan emergency vaksinasi.
Minimal kegiatan menyasar di Dusun Padangan Kelod dan kemudian menyasar di daerah sekitar.
Eka mengakui, bahwa kemunculan kembali kasus gigitan anjing dengan positif rabies di Desa Padangan, kemungkinan disebabkan anjing tersebut lolos.
Baca juga: Bentrok Dua Kelompok Pekerja Proyek Villa di Ungasan, Dipicu Mabuk Minuman Keras
Alias tidak tervaksinasi rabies pada kegiatan tahun 2023 lalu.
“Bisa jadi memang karena kondisi topografi Desa Padangan yang merupakan daerah pegunungan dengan jarak pemukiman penduduk cukup jauh antara satu dengan lainnya,” jelasnya.
Ia menegaskan, bahwa pihaknya mengimbau bahwa masyarakat perlu meningkatkan kesadaran terkait vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR).
Sebab, ketika ada lolos maka yang terjadi ialah kasus seperti ini.
Dan untuk di 2023 lalu di Kabupaten Tabanan tercatat terjadi 26 kasus gigitan HPR positif rabies. Dimana, satu diantaranya disebabkan oleh kera
“Kami juga akan lakukan kegiatan vaksinasi rabies di wilayah lain akan dimulai pada minggu ketiga di bulan Januari. Saat ini kita masih memiliki stok vaksin sebanyak 4.200 dosis, stok tersebut tersedia di kabupaten dalam jumlah mencapai 3 ribuan dosis dan stok di tiga Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dengan masing-masing sebanyak 400 dosis,” bebernya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.