Podcast Tribun Bali

SOSOK Ajus Linggih, Pemimpin Muda Asal Buleleng Dorong Percepatan Bandara

Ajus Linggih merupakan sosok anak muda yang sudah banyak berkarir di dunia politik dan organisasi anak-anak muda

|
YouTube/TribunBali
Agung Bagus Pratiska Linggih atau Ajus Linggih saat mengisi podcast Gaspol bersama dengan Direktur Tribun Bali, Fauzan Marasabessy. SOSOK Ajus Linggih, Pemimpin Muda Asal Buleleng Dorong Percepatan Bandara 

Namun, bukan itu alasan utamanya.

“Yang saya lihat, Bali itu butuh yang namanya keseimbangan politik,”

“Tidak bisa satu partai itu menguasai lebih dari 50 persen parlemen. Karena itu akan kembali seperti zaman orde baru,” ungkapnya.

“Jadi karena di sini kebetulah politiknya tidak seimbang, jadi pengen sekali masuk ke politik itu,” katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan banyak sekali gagasan yang ingin ia perjuangkan, berbekal pengalaman di luar negeri. 

Baca juga: Badung Paling Tinggi Perekaman Data E-KTP Bagi Pemilih Pemula, Kini Sudah Capai 99,65 Persen

Ia mengatakan melihat situasi Bali yang sekarang, ingin berjuang untuk Bali.

“Apalagi saat kemarin Covid, dari berita yang kita dapat lima tahun belakangan ini angka kemiskinan tertinggi itu di Buleleng,”

“Dan secara rasio pun meningkat. Berarti kan ada yang salah. Sedangkan kita ngomong punya gubernur orang Buleleng selama 15 tahun,” ungkapnya.

Ajus pun menyinggung pembangunan bandara di Buleleng yang sudah sempat direncanakan namun akhirnya gagal.

Terkait pemerataan ekonomi menurutnya permasalahan utama di Buleleng adalah aksesibilitas.

“Banyak orang berpikir gimana caranya kita untuk lebih kreatif menggaet tamu-tamu. Sedangkan permasalahan inti permasalah ekonomi itu aksesibilitas,” tuturnya.

“Jadi aksesibilitas itu bisa dalam bentuk kereta cepat, ataupun dengan bandara Bali Utara,” tambah Ajus Linggih.

“Tentunya kita harus mengecek secara visibilitasnya bagaimana terkait kereta cepat, namun paling tidak aksesibilitas antar kabupaten ini harus jelas,”

“Target saya malah kalau negara maju itu 100 km kurang lebih ditempuh dalam waktu satu jam, jadi seharusnya menuju Buleleng itu maksimal satu jam,”

“Sehingga turis di Bali akan terpencar,” paparnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved