Seputar Bali
Bahas Aksesibilitas Pariwisata Berkualitas, Menparekraf Usulkan Transportasi Berbasis Laut
Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Dalam kunjungan kerjanya ke Bali hari ini selain membuka pertemuan Asia-Pacific Tourism & Hospitality Summit, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dalam pertemuan yang membahas tentang aksesibilitas Bali melalui Bandara diadakan di ruang pertemuan Gedung Wisti Sabha Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pada Rakor tersebut Menparekraf Sandiaga mendapatkan informasi terbaru mengenai sejumlah isu mulai dari kemacetan yang terjadi 29 Desember 2023 lalu, trafik penerbangan dan penumpang hingga rencana pembukaan rute penerbangan baru serta penambahan penerbangan.
"Dalam rapat koordinasi Parekraf dengan stakeholder di Bandara Ngurah Rai dapat disimpulkan tiga hal untuk mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," ujar Menparekraf Sandiaga, usai memimpin Rakor pada Kamis 11 Januari 2024.
Baca juga: Komisi I DPRD Tabanan Minta Penempatan PPPK Linier, Dan Sesuai Jarak Rumah
Tiga hal itu, pertama dibutuhkan tambahan konektivitas mulai dari jumlah penerbangan yang bisa menjangkau pasar-pasar utama dari pariwisata yang berkualitas seperti dari Australia, Eropa, Amerika dan Asia.
"Dan tadi sudah kita petakan ada beberapa penerbangan tambahan yang akan kita dapatkan di 2024. Termasuk yang kita sasar dari Turkish Airlines, Etihad dan juga ada beberapa tambahan dari maskapai penerbangan internasional," imbuh Menparekraf Sandiaga.
Kesimpulan yang kedua adalah kolaborasi untuk memastikan pengalaman dan kenyamanan saat wisatawan mancanegara, terutama adanya tambahan biaya 10USD untuk kemajuan dan juga kelestarian budaya serta penanganan sampah yang kita harapkan bisa memberikan nilai tambah kepada para wisatawan.
Dan yang ketiga bagaimana destinasi di Bali ini tidak menumpuk semuanya di Selatan, tapi kita juga kembangkan desa-desa wisata yang menjadi andalan ini untuk wilayah Bali Utara, Barat dan Timur.
Baca juga: Nelayan Menangis, Harga Ikan Tongkol Anjlok dengan Harga Rp 700 Rupiah Per ekornya
Kita harapkan desa-desa wisata unggulan di wilayah itu bisa membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya.
"Di 2024 kita targetkan kunjungan meningkat 15 sampai 20 persen kunjungan ke Bali Barat khususnya Jembrana,”
“Buleleng di Bali Utara dan Karangasem serta Klungkung di Bali Timur sehingga nanti koridor utamanya (kunjungan merata tidak di selatan saja) ini lebih besar," ucap Menparekraf Sandiaga.
Menurutnya dari segi kapasitas (Bandara Ngurah Rai) masih sangat memadai dan akan ada beberapa penambahan layanan dan inovasi yang kita harapkan bisa mencapai angka 24 juta penumpang seperti yang kita capai sebelum pandemi.
Dan pada liburan Imlek tahun 2024 ini ada tambahan penerbangan dari maskapai Juneyao Airlines (Tiongkok) akan terbang reguler ke Bali, lalu ditambah maskapai merubah pesawatnya ke pesawat berbadan lebar.
Saat perjalanan menuju Bandara tadi, rangkaian rombongan Menparekraf pun terkena kemacetan setelah keluar tol di bundaran Tahura.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.