Pemilu 2024

Juru Parkir Cantik Nyaleg Lewat Gerindra, Ni Kadek Dewi Akui Ingin Ada Perubahan Hidup

Nama Ni Kadek Dewi mencuat ke publik beberapa tahun belakangan ini. Usai dirinya viral dicap sebagai juru parkir cantik

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Ni Kadek Dewi, juru parkir cantik yang nyaleg lewat Gerindra. Akui ingin mengubah hidup. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nama Ni Kadek Dewi mencuat ke publik beberapa tahun belakangan ini.


Usai dirinya viral dicap sebagai juru parkir cantik, kini namanya ramai diperbincangkan masyarakat lantaran ikut dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

Baca juga: Profil Kade Dewi, Juru Parkir Denpasar yang Ikut Nyaleg di Pileg 2024 hingga Bansos Dicabut


Namun, perjalanan Kadek Dewi untuk menduduki kursi anggota dewan sempat diwarnai sejumlah tantangan.


Salah satunya yakni soal bantuan pemerintah kepada Kadek Dewi yang sempat dipersoalkan lantaran nyaleg.

Diketahui, Kadek Dewi nantinya akan memperebutkan kursi DPRD Bali dari Gerindra. Dia dipercaya mengampu nomor urut 6 dapil Kota Denpasar.

Baca juga: The Real ‘Pejuang Receh’, Juru Parkir Asal Makassar Ini Beli iPhone 11 Pakai Pecahan Rp2 Ribuan


Ditemui Tribun Bali, wanita berusia 33 tahun itu menuturkan alasan dirinya mengikuti perebutan kursi DPRD Bali pada Pemilu 2024.


Pasalnya, Kadek Dewi mengaku ingin ada perubahan hidup, khususnya soal kesejahteraan.

“Iya, ingin mengubah kehidupan. Jadi yang lebih baik,” ungkapnya kepada Tribun Bali, Senin 15 Januari 2024.

Baca juga: Bawaslu Didesak Periksa Perputaran Uang Peserta Pemilu, Dana Kampanye PDIP Rp 183 M


Kadek Dewi dalam kesehariannya memang menjadi juru parkir pada salah satu mini market di kawasan Jl. Gatot Subroto Timur, Denpasar yang dilakoninya kurang lebih selama 3 tahun belakangan ini.


Dia, bekerja lima jam dalam sehari dengan jadwal sift yang tak menentu. Tak jarang, dia menjalankan tugasnya sebagai juru parkir pada malam hari.


Pendapatannya sebagai juru parkir juga terbilang sedikit. Rata-rata, pendapatan kotor dari parkir sebesar Rp180 ribu per hari, dalam lima jam kerja.


Namun, jumlah tersebut harus dipotong sebesar Rp140 ribu untuk setoran ke PD Parkir.

Baca juga: Jadwal Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Luar Negeri, Beragam Mulai 9, 10, 11 dan 14 Februari 2024

Di sela-sela kesibukannya sebagai juru parkir, Kadek Dewi juga menjalankan bisnis lain yakni menjual jamu yang ditawarkannya melalui media sosial.


“Karena rolling jaga (juru parkir), kadang pagi, siang, malam. Kalau dari parkir penghasilan kotornya 180 (ribu), kadang bisa lebih. 5 jam kerja. Saya harus nyetor juga ke PD Parkir 140 ribu.”


“Sehari-hari sebagai juru parkir. Kadang seminggu 2-3 kali saya open PO untuk jual jamu saya,” tuturnya.

Kehidupannya mulai ada perubahan ketika dirinya viral dengan label “juru parkir cantik” hingga mendapat sorotan dari sejumlah media nasional.


Bahkan, namanya yang mencuat ketika pandemi Covid-19 pada tahun 2020 itu menyebabkan dirinya dilirik oleh sejumlah parpol, jauh sebelum tawaran dari Gerindra.


Dia menuturkan, sempat mendapat tawaran untuk menjadi kader dari dua partai besar di Bali.


Namun, tawaran itu tak digubrisnya lantaran belum memiliki chemistry dengan partai politik yang bersangkutan.

“Ada tapi nggak begitu respon. Ada dua parpol. Partai besar. Sebelum Pak De (De Gadjah). Setelah itu (viral) ramai yang mengajak (gabung parpol).”


“Itu (permintaan nyaleg dari partai lain) saya belum tahu. Disuruh gabung saja dulu,” kenangnya.


Disinggung soal perkenalannya dengan Gerindra, Kadek Dewi mengatakan hal ini bermula ketika dirinya masuk dalam salah satu cuplikan video Gerindra.


Pasalnya, Made Muliawan Arya (De Gadjah) yang merupakan Ketua DPD Gerindra Bali kala itu membuat program dengan tujuan menyejahterakan masyarakat bawah.


Hal itu yang kemudian dikatakan membuat De Gadjah tertarik untuk mengorbitkan Kadek Dewi sebagai politisi.


Tak langsung didapuk sebagai caleg, De Gadjah disebut meminta Kadek Dewi untuk bergabung dengan Perempuan Indonesia Raya (Pira), sayap Partai Gerindra.


Kadek Dewi yang bergabung dengan Pira pada awal tahun 2022 itu, diangkat sebagai Wakil Hubungan antar Masyarakat.


“Awal mula saya dapat permintaan langsung dari Pak De Gadjah. Tapi tidak ujug-ujug masuk partai. Saya masuk sayap partai dulu. Namanya Pira (Perempuan Indonesia Raya),” tuturnya.


Mulanya, Kadek Dewi tak memiliki keinginan untuk mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Dia, hanya mengikuti kegiatan Pira dengan tekun.


Melihat sosok Kadek Dewi yang ulet, De Gadjah kemudian memintanya untuk mengikuti pemilihan legislatif.


Bak gayung bersambut, permintaan itu nampaknya sejalan dengan impian Kadek Dewi yang ingin mengubah nasib.


Berbeda dengan parpol lain yang tak digubrisnya, Gerindra menjadi tempat Kadek Dewi berlabuh lantaran melihat sosok seorang De Gadjah.


Dia memandang, banyak orang bersimpati terhadap De Gadjah. Hal ini lantaran De Gadjah memang terjun langsung menyapa masyarakat.

Kadek Dewi meyakini, di bawah kepemimpinan De Gadjah, hidupnya akan membaik.


“Karena banyak saya lihat orang simpati sama bapak (De Gadjah) dengan kerja kerasnya bapak. Memang nyata untuk masyarakat. Ikut sama bapak, akan jauh lebih baik,” pandangnya.


Namun, kala itu dia dihantui oleh biaya operasional dan kampanye jika mengikuti Pileg pada tahun 2024 ini.


De Gadjah yang dikenal sebagai sosok yang loyal dan solid itu kemudian menegaskan akan menanggung seluruh biaya operasional maupun kampanye Kadek Dewi.


“Perasaannya campur aduk. Tapi bapak menekankan untuk ikut berjuang membesarkan Gerindra.”


“Setelah saya pertimbangkan, saya siap maju. Yang penting sudah di-backup. Kalau dari saya pribadi nggak ada dana sepeser pun,” tegasnya.


Di akhir, Kadek Dewi memandang perebutan kursi DPRD Bali kali ini sangat sengit. Pasalnya, dia harus bersaing dengan politisi kondang.


Namun, dia optimis dapat menggaet kursi anggota dewan. Sebab, tujuannya memang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

“Sangat sengit karena melihat lawan saya adalah orang hebat. Tapi saya optimis untuk diri saya sendiri. Ke depan untuk yang terbaik ke masyarakat, kenapa tidak,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved