Berita Gianyar

Gus Gaga Dapat Serangan Telak, Sejumlah Anggota DPRD Bela Pj Bupati Gianyar

Gus Gaga Dapat Serangan Telak, Sejumlah Anggota DPRD Bela Pj Bupati Gianyar

istimewa
Wakil Ketua DPRD Gianyar dari Partai Demokrat, Ida Bagus Gaga Adi Saputra pun meminta hal tersebut ditindaklanjuti secara serius. Bukan hanya memberikan sanksi pada oknum pegawai yang terlibat. Gus Gaga pun meminta Pemkab Gianyar agar bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) agar secara rutin menggelar test urine pada pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Tak semua anggota DPRD Gianyar, Bali sependapat dengan pernyataan Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga yang menyebut Pj Bupati Gianyar, I Dewa Tagel Wirasa inkonsisten terkait pencairan hibah bansos.

Bahkan sejumlah anggota DPRD itu mengecam pernyataan Gus Gaga yang meminta Dewa Wirasa mundur dari jabatannya.

Salah satu kecaman datang dari Ketua Fraksi Indonesia Raya, Ngakan Ketut Putra  kepada wartawan, Ngakan Putra mengatakan, memang di dalam susunan APBD ada pos belanja yang benama hibah.

Baca juga: Didesak Dewan Mundur Disebut Hanya Omon-omon, Pj Bupati Gianyar Beri Pernyataan Tegas

Yakni usulan masyarakat sesuai mekanisme yang diataur perundangan- udangan, sementara tugas bupati atau Pj Bupati adalah jabatan policy, dibantu OPD sebagai pelaksana teknis.

Namun dalam perjalanannya, cairnya hibah bansos tersebut yang menentukan bukan hanya bupati atau OPD. Namun penentu utama ialah capaian pendapatan daerah

Berdasarkan data yang diterimanya, target PAD Gianyar di tahun 2023 sebesar Rp 1,7 triliun.

Namun realisasinya hanya Rp 1,4 triliun.

"Wajar saja tidak semua hibah bansos cair. Namun kami apresiasi Pemda, karena di tengah tidak tercapainya target pendapatan daerah mereka tetap bisa mencairkan sebanyak 63 persen hibah bansos di tahun 2023, meskipun hibah bansos ini bukan belanja utama yang harus dipenuhi, yang utama ialah anggaran yang bersifat wajib, yakni sertifikasi guru, insentif sulinggih, bagi hasil, gaji, dan lainnya," ujar Ngakan Putra.

Baca juga: Empat Mobil Kecelakaan Beruntun di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk, Ini Kronologi Lengkapnya

Terkait statemen Gus Gaga yang menyebut bansos tak berkeadilan sampai mengaitkan dengan Pilpres, menurut Ngakan Putra, pernyataan tersebut terlalu berlebihan dan tendensius.

Sebab hibah bansos adalah urusan masyarakat pemohon hibah, melalui DPRD dengan memenuhi persyaratan yang difilter oleh OPD terkait.

Kalau usulan proposalnya tahun 2023, maka pencairannya di 2024. Secara regulasi pasti dicairkan di atas bulan Agustus, jika memenuhi administrasi dan kekuatan anggaran.

"Pada prinsipnya semua yang dituduhkan itu tidak berdasar. Sampai meminta PJ Bupati mengundurkan diri, apa lagi dikaitkan dengan koalisi Pilpres. Cair tidak cairnya bansos Ini kan masalah klasik, setiap tahun terjadi, hal biasa, tidak perlu ditanggapi berlebihan. Jika ingin hibah cair mari kita kerja lebih keras lagi untuk genjot pendapatan daerah, jika sesuai target apalagi melampaui, dipastikan semuanya cair," ujar Ngakan Putra.

Ngakan Putra menyebut stetemen Gus Gaga itu kekanak-kanakan. Melihat kinerja Pj Bupati seharusnya dipertahankan.

"Kita lihat beliau itu netral. Tidak perlu dikaitkan dengan Pilpres," ujar  politikus PKPI asal Sampiang Gainyar itu.

Sementara itu, I Made Suteja, dari fraksi Golkar mengatakan pihaknya tak ikut campur pada statemen Gus Gaga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved