Pria Tewas di Sempidi Badung

UPDATE: Pelaku Pengeroyokan Adhi di Sempidi Sudah Ditangkap, Polisi: Sudah 5 yang Kita Ringkus

Polisi menyebutkan bahwa sudah ada 5 orang pelaku pengeroyokan yang berujung tewasnya Adhi Putra Krismawan (23) di Jalan Raya Sempidi

|
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Istimewa/Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Aparat kepolisian Polres Badung saat melakukan evakuasi mayat yang merupakan korban pengeroyokan di Sempidi Badung pada Selasa 16 Januari 2024 pagi. Inset: Ibu korban pengeroyokan menangis menunjukkan foto anaknya semasa hidup di rumah duka di Buleleng, Senin 16 Januari 2024. 

UPDATE: Pelaku Pengeroyokan Adhi di Sempidi Sudah Ditangkap, Polisi: Sudah 5 yang Kita Ringkus

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, menyebutkan bahwa sudah ada 5 orang pelaku pengeroyokan yang berujung tewasnya Adhi Putra Krismawan (23) di Jalan Raya Sempidi, Badung, Bali beberapa hari yang lalu. 

Hal ini disampaikan Kombes Pol Jansen saat dikonfirmasi Tribun Bali, pada Senin 22 Januari 2024.

Diketahui kasus pengeroyokan di Bali itu dilakukan oleh 5 orang dari diduga belasan pelaku pengeroyokan sudah ditangkap. 

"Sudah 5 yang kita tangkap," ujar Kombes Pol Jansen. 

Kabid Humas Polda Bali menyampaikan, bahwa rencana bahwa penangkapan para pelaku dalam kasus ini akan dirilis pada Selasa 23 Januari 2024 di Polres Badung untuk mengungkap kepada publik apa fakta yang terjadi dibalik pengeroyokan in. 

"Rencana besok kita rilis di Polres Badung," kata dia. 

Baca juga: Kasus Pengeroyokan Adhi di Sempidi Temukan Titik Terang, Sejumlah Pelaku Diamankan, Ini Kata Polisi

Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, pelaku pembacokan di wilayah Banjar Uma Gunung, Desa Sepidi, Mengwi Badung akhirnya diringkus jajaran Satuan reskrim Polres Badung

Namun dari dua belas pelaku yang diperkirakan, baru beberapa yang diamankan.

Saat ini sejumlah pelaku yang lain pun masih dilakukan pengejaran. Bahkan penangkapan dilakukan setelah aparat kepolisian melihat CCTV di seputaran lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura yang dikonfirmasi Senin 22 Januari 2024 pagi tidak menampik hal tersebut. Bahkan sampai saat ini kasus tersebut masih dilakukan penyelidikan.


"Iya, terkait kasus pengeroyokan di Sempidi, Badung sejumlah pelaku sudah kami tangkap," ujar AKP Jaya Widura.

Kendati demikian, sampai saat ini dirinya mengaku masih melakukan pengejaran kepada pelaku yang lainnya. Mengingat dagaan awal pelaku berjumlah 12 orang.

"Kami masih lakukan pengejaran untuk sisanya. Yang jelas sudah ada kami tangkap," ucapnya.

Tangkapan layar, sejumlah pelaku saat melakukan pengeroyokan di Jalan Raya Sempidi Selasa 16 Januari 2024 dinihari.
Tangkapan layar, sejumlah pelaku saat melakukan pengeroyokan di Jalan Raya Sempidi Selasa 16 Januari 2024 dinihari. (Istimewa)

Sayangnya AKP Jaya Widura tidak mau menjelaskan dengan detail berapa pelaku sudah diamankan dan dimana pelaku diamankan. 

Dirinya pun meminta untuk bersabar dan akan disampaikan secara resmi setelah semua pelaku diamankan,

Baca juga: Buntut Kasus Pembacokan di Sempidi, Kapolres Badung Tak Main-main, Ratusan Orang Diperiksa

"Segitu dulu saya sampaikan, mohon maaf dulu karena masih proses penyelidikan. Nanti kita pasti sampaikan secara resmi," imbuhnya.

Seperti diketahui Seperti diketahui, kasus pengeroyokan hingga pembacokan terjadi di wilayah hukum Polres Badung dengan menewaskan Adhi Putra Krismawan (23) asal Jalan Pulau Sumatra Widyasari Gg. VIII C, RT, Kampung Baru, Buleleng pada Selasa 16 Januari 2024 dinihari.

Tidak ada yang mengetahui saat kejadian, namun korban ditemukan sudah dalam kondisi berlumuran darah. 

Hanya saja sebelum korban ditemukan, ada  segerombolan anak muda dengan mengendarai sepeda motor pergi dengan menunjuk-nunjuk korban yang sudah berlumuran darah. 

 Tidak hanya itu, video korban di keroyok oleh sejumlah pemda juga beredar di media sosial, namun tidak jelas wajah pelaku karena menggunakan helm dan masker.

Dalam penyelidikan polisi pun melakukan pengecekan Televisi sirkuit tertutup (CCTV) di seputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP). Bahkan dari pengecekan CCTV  mulai ada petunjuk untuk melakukan penyelidikan, hingga penangkapan.

Resahkan Masyarakat Bali

Diwartakan Tribun Bali sebelumnya, peristiwa pengeroyokan yang diwarnai pembacokan terjadi di wilayah hokum Polres Badung yang merenggut nyawa Adhi Putra Krismawan asal Buleleng.

Peristiwa pengeroyokan itu bahkan menjadi perhatian luas dari warga di Bali dan meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap dan menangkap para pelaku.

Pada Selasa 16 Januari 2024 dini hari Wita, Adhi Putra Krismawan ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan bersimbah darah.

Aparat kepolisian Polres Badung saat melakukan evakuasi mayat yang merupakan korban pengeroyokan di Sempidi Badung pada Selasa 16 Januari 2024 pagi. Inset: Ibu korban pengeroyokan menangis menunjukkan foto anaknya semasa hidup di rumah duka di Buleleng, Senin 16 Januari 2024.
Aparat kepolisian Polres Badung saat melakukan evakuasi mayat yang merupakan korban pengeroyokan di Sempidi Badung pada Selasa 16 Januari 2024 pagi. Inset: Ibu korban pengeroyokan menangis menunjukkan foto anaknya semasa hidup di rumah duka di Buleleng, Senin 16 Januari 2024. (Istimewa/Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

Sebelum korban ditemukan tergeletak, ada segerombolan anak muda dengan mengendarai sepeda motor pergi dengan menunjuk-nunjuk korban yang sudah bersimbah darah.

Tak itu saja, video korban pengeroyokan oleh gerombolan pemuda tersebut juga beredar luas di media sosial, namun tidak begitu jelas wajah para pelaku lantaran menggunakan helm dan masker.

Penyelidikan kepolisian turut pula mendalami rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian pengeroyokan.

Baca juga: Pelaku Pengeroyokan Adhi di Sempidi Berhasil Ditangkap Polres Badung, Masih Kejar Pelaku Lainnya

Dalam rekaman CCTV, polisi pun mulai mendapatkan petunjuk untuk melakukan pengembangan kasus dan melakukan penangkapan.

Warga Akui Takut Keluar Malam

Akibat aksi pengeroyokan dan pembacokan yang diduga  dilakukan sekelompok remaja dalam beberapa hari terakhir, kian meresahkan masyarakat di Bali.

Kepolisian dituntut kembali memperketat pengamanan untuk menjamin kenyamanan masyarakat, terutama saat malam hingga dini hari.

Seperti yang diungkapkan Made Andi (34), warga di Kelurahan Semarapura Kangin Klungkung. Ia mengaku kerap pulang kerja larut malam hingga dini hari dari tempatnya bekerja di wilayah Legian, Badung.

Dengan maraknya kejadian pengeroyokan segerombolan pemuda saat malam hari beberapa hari belakangan, membuatnya sangat resah.

"Tentu resah, Bali sudah tidak aman lagi. Apalagi saya yang kerap pulang larut malam, bahkan pulang subuh dari Legian ke Klungkung," ungkap Andi pada Kamis 18 Januari 2024.

Saat pulang malam hari, tidak jarang ia sering menemui gerombolan remaja kumpul-kumpul dan menggeber sepeda motornya di wilayah By Pass Ida Bagus Mantra. Hal itu tentu kerap membuat pengguna jalan resah.

"Pernah dini hari, di Bypass Ida Bagus Mantra dekat dengan proyek PKB ada gerombolan anak-anak menggeber sepeda motor 2 tak dengan seenaknya tidak hiraukan pengendara lain. Mereka bergerombolan, takut terjadi sesuatu saya sampai menepi," ungkap Andi. Ia pun berharap kepolisian bisa mengatasi hal ini, dan kembali menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

Jenazah Adhi Sudah Dimakamkan

Adapun jenazah Adhi sudah dimakamkan di Taman Makam Umat Kristiani wilayah Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng, Sabtu 20 Januari 2024 siang.

Jenazah Adhi dimakamkan pada satu liang lahad dengan adik bungsunya yang telah lama meninggal dunia.

RSUP Prof IGNG Ngoerah buka suara terkait pemulangan jenazah Adhi Putra Krismawan (23), korban pengeroyokan di Sempidi dengan mobil pikap.

MOHON BANTUAN Semeton Bali, Keluarga Korban Pembacokan di Sempidi Butuh Biaya Penguburan
MOHON BANTUAN Semeton Bali, Keluarga Korban Pembacokan di Sempidi Butuh Biaya Penguburan (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna mengatakan, di RS memang tidak ada angkutan jenazah.

Baca juga: Presiden Jokowi Angkat Bicara Terkait Isu 15 Menteri Mundur dari Kabinet Indonesia Maju

Selama ini angkutan jenazah yang tersedia di RSUP Prof Ngoerah merupakan milik pihak swasta.

“Lalu terdapat informasi keluarga pasien tidak punya uang. Mau tidak mau karena itu berbayar lalu diberikan opsi untuk mengganti uang bensin saja. Pasien dan keluarga pasien lalu memulangkan dengan kendaraan sendiri,” kata Dewa Kresna, Kamis 18 Januari 2024.

Dewa Kresna menambahkan, pihak RS telah berusaha menawarkan opsi keringanan biaya.

“Yang jelas kami menyesalkan pasien tidak diangkut mobil angkut jenazah. Begitu ceritanya. Ambulans jenazah bukan punya RS. Dan pihak RS sudah memfasilitasi cukup ganti uang bensin saja,” katanya.

(*)

(Tribun-Bali.Com/I Komang Agus Aryanta/Ratu Ayu Astri Desiani/Eka Mita Suputra)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved