8,7 Persen Anak-anak di Klungkung Tidak Masuk TK

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Program Satu Desa, Satu TK (taman kanak-kanak) Negeri di Klungkung, berhasil meningkatkan angka partisipasi anak usia 5 sampai 6 tahun untuk masuk TK. 

Hanya saja secara persentase, masih ada sekitar 8,7 persen anak-anak d Klungkung tidak masuk TK.

Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung I Ketut Sujana, Kamis (25/1/2024) mengatakan, dari tahun ke tahun angka partisipasi anak masuk TK terus bertambah.

Berdasarkan data yang tercatat tahun 2023, jumlah partisipasi anak untuk masuk TK sebesar 76,16 persen. Sedangkan data tahun ini, angkat partisipasi anak masuk TK sebesar 91,7 persen.

"Sehingga masih ada sekitar 8,7 persen anak-anak di Klungkung belum masuk TK," ujar Ketut Sujana.

Padahal dengan program Satu Desa Satu TK Negeri, biaya untuk sekolah TK digratiskan.

Menurut Sujana, ada beberapa faktor yang membuat orangtua belum menyekolahkan anaknya TK, mulai dari karena masalah transportasi juga karena masalah jarak tempuh.

"Ini tentu menjadi tantangan kami di Klungkung terutama di Nusa Penida," ujar Sujana.

Program TK negeri mulai digagas oleh Pemkab Klungkung sejak tahun 2017 lalu, yang dilakukan bertahap dari tahun ke tahun dan rampung 2023 lalu.

Baca juga: BNNK Klungkung Usul Buka Pelayanan Surat Pemeriksaan Narkotika di Mall Pelayanan Publik

Dengan berstatus negeri, para guru TK diangkat menjadi tenaga kontrak dan berpeluang diangkat PPPK.

Sehingga siswa digratiskan dari biaya SPP ataupun pembangunan.

Sekolah hanya boleh pungut uang seragam dan konsumsi sesuai kesepakatan bersama antara guru dan orang tua.

Adapun jumlah TK negeri di Kabupaten Klungkung mencapai 57 sekolah, yakni sebanyak 13 TK negeri di Kecamatan Banjarangkan, 17 TK negeri di Kecamatan Klungkung, 12 TK negeri di Kecamatan Dawan, dan 15 TK negeri di Kecamatan Nusa Penida.(*)