Berita Karangasem

Bocah Disabilitas di Karangasem Tertimbun Material, Longsor Hantam Rumah Darsana hingga Jebol

Wayan Darsana (13), bocah disabilitas asal Br. Dinas Kecag Balung, Desa Seraya, Karangasem tertimbun material longsor, Sabtu (27/1/2024)  sore.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Warga dan petugas BPBD Karangasem saat melakukan evakuasi tanah longsor di Br. Kecag Baling, Desa Seraya Tengah, Kec. Karangasem, Sabtu (27/1/2024) sore hari. 

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Wayan Darsana (13), bocah disabilitas asal Br. Dinas Kecag Balung, Desa Seraya, Karangasem tertimbun material longsor, Sabtu (27/1/2024)  sore.

Korban sempat tak sadarkan diri lantaran mengalami luka di bagian kepala serta wajah sebelum dirujuk RSUD Karangasem. 

Baca juga: Tarif Parkir di Tempat Khusus Naik Per 1 Januari 2024, Tarif Parkir Mobil di Karangasem Jadi 3.000

Bersangkutan kembali sadar setelah mendapatkan perawatan tim medis RS Karangasem.

Kondisinya sudah stabil dan diperbolehkan pulang.

Keluarga korban sempat syok dan khawatir setelah longsor menghantam rumah hingga tembok di belakang kamar jebol. 

Baca juga: Truk Pengangkut Pasir Terperosok ke Bawah Jurang di Karangasem, Kerugian Materiil Sekitar Rp 3 Juta

Sedangkan pelinggih yang berada dekat dari sana mengalami rusak parah.


Klian Br. Kecag Balung, Putu Yasa, mengungkapkan, longsor terjadi sore setelah hujan deras mengguyur lokasi.

Senderan pelinggih belakang rumah ambruk menghantam tembok kamar I Wayan Sulatra.

Sedangkan I Wayan Darsana berada di  dalam kamar, sedangkan ayah korban beraktivitas di luar rumah bersama ibunya.

Baca juga: 30 Ton Jagung Bersubsidi Akan Didistribusikan ke Karangasem


"Wayan Darsana  ada di dalam kamar karena sakit. Sempat kena material longsor.  Setelah itu yang  bersangkutan diselamatkan orangtuanya, serta warga sekitar. Lalu  korban di bawa ke Rumah Sakit Karangasem,"jelas  Yasa, Minggu  (28/1/2024).


Orangtua korban di luar rumah membantu saudaranya yang memiliki hajatan.

Kemudian orangtuanya langsung  masuk ke dalam menyelamatkan anaknya yang tertimbun material, beruntung korban masih bisa diselamatkan.

Baca juga: Bupati Karangasem I Gede Dana Resmi Lantik Penjabat Perbekel Abang dan Tianyar

"Sebelum longsor, pura korban sudah miring. Kerugiannya diperkirakan mencapai  50 juta karena rumah serta pelinggih rusak," tambah Putu Yasa.


Rumah untuk sementara tidak bisa ditempati, mengingat kondisinya sudah rusak parah.

Sedangkan kondisi tanahnya labil,  berpotensi terjadi longsor susulan.

Baca juga: Meresahkan Masyarakat, Puluhan Knalpot Brong Diamankan Satlantas Polres Karangasem

Sementara keluarga yang bersangkutan tinggal di dapur karena khawatir ada longsor susulan.

Material longsor belum dievakuasinya karena kondisi tanah labil


Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengungkapkan, penyebab tanah longsor karena hujan deras dan kondisi tanahnya labil.

Baca juga: Pemasangan Kabel Semrawut di Karangasem, Beberapa Pihak Provider Belum Kantongi Izin

Petugas BPBD sudah melakukan  asesmen dan pendataan  ke lokasi kejadian.

Kerusakan yakni tembok bangunan kamar  tidur dengan ukuran  3.5 x 2.5 meter,  pelinggih,  serta pondasinya.


"Penanganan yang dilakukan tim di lapangan yakni mengevakuasi pelinggih serta sanggahnya yang miring akibat penyengker jebol. Supaya tak membahayakan seandainya longsor susulan. Sekarang masih ada rembesan air,"tambah IB Arimbawa. 

Baca juga: Bupati Karangasem I Gede Dana Resmi Lantik Penjabat Perbekel Abang dan Tianyar


IB Ketut Arimbawa mengimbau,  masyarakat yang  memiliki tempat tinggal di pinggir  tebing  yang labil  atau rawan  longsor dan pohon tumbang untuk selalu berhati - hati dan waspada, mengingat cuaca di Karangasem cukup ekstrem.

Hujannya lumayan deras dan angin kencang, sehingga kondisi tanahnya menjadi labil. 


Untuk diketahui, sesuai pemetaan BPBD Karangasem, dari 78 Desa/Kelurahan di Karangasem hampir  semua  berpotensi terjadi pohon tumbang, dan yang berpotensi longsor 50 desa.

Daerah yang berpotensi terjadi  longsor tersebar di delapan kecamatan.

Terbanyak Kecamatan Rendang, Sidemen dan Kecamatan Abang.


Daerah yang berpotensi terjadi bencana longsor karena lokasi dekat dengan pegunungan dan bebukitan.

Seperti di Duda Timur, Kecamatan Selat. Temukus, Kecamatan Rendang. Bunutan, Kecamatan Abang.

Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.Dan beberapa desa di Kecamatan Kubu dekat pegunungan dan bukitan.


Pemetaan BPBD Karangasem terkait daerah berpotensi longsor yakni, Kecamatan Sideman dengan 10 desa yang berpotensi rawan longsor.

Sedangkan Kecamatan Selat 8 Desa, Kecamatan Abang dan Kecamatan Bebandem masing – masing 7 Desa, Kubu  4  Desa, Rendang 5 desa, Manggis 5 Desa serta Kec. Karangasem 6 Desa. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved