Berita Jembrana
Ratusan Krama Iringi Prosesi Pengabenan Jro Mangku Puseh Mendoyo Dauh Tukad
Prosesi pengabenan Jro Mangku Pura Puseh, I Gusti Putu Sudiksa (54) diiringi ratusan krama menuju Setra Desa Adat Mendoyo Dauh Tukad
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Prosesi pengabenan Jro Mangku Pura Puseh, I Gusti Putu Sudiksa (54) diiringi ratusan krama menuju Setra Desa Adat Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa 30 Januari 2024.
Selain Krama, selama perjalanan juga dikawal ketat pihak Babinsa, bhabinkamtibmas serta pecalang desa adat setempat.
Baca juga: Korban Tersambar Petir di Jembrana Tak Ditanggung BPJS Kesehatan, RSU Negara Upayakan Cari Solusi
Untuk diketahui, Jro Mangku Pura Puseh meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
Babinsa Mendoyo Dauh Tukad, Serda Suwardi mengatakan, prosesi pengabenan diiringi sekitar 800 warga atau krama Desa Adat Mendoyo Dauh Tukad.
Mengingat, mendiang dikenal orang yang begitu baik dan ramah selama masa hidupnya.
Baca juga: Ratusan Kicau Mania Bersaing pada Kapolres Cup 2024 di Jembrana, Launching Layanan Siulan Murai Batu
"Beliau dikenal sangat ramah dan baik semasa hidupnya. Juga tidak pernah mengeluh dengan kondisi sakitnya," kenang Serda Suwardi.
Dia melanjutkan, secara umum prosesi pengabenan mendiang telah berjalan dengan aman dan lancar.
Baca juga: BPBD Jembrana Upayakan Santunan Kematian, 12 Petani Tersambar Petir Saat Berteduh di Gubuk
Seluruh pihak berharap agar mendiang diterima disisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan bisa tabah menghadapinya.
"Kami keluarga besar krama desa adat berdoa agar apa yang dilakukan almarhum selama masa hidupnya bisa dikenang dan keluarga yang tinggalkan bisa tabah dan ikhlas atas kepergian beliau," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.