Petani Tersambar Petir di Jembrana

BPBD Jembrana Upayakan Santunan Kematian, 12 Petani Tersambar Petir Saat Berteduh di Gubuk

BPBD Jembrana sedang merancang untuk mengupayakan pemberian bantuan dana santunan terhadap 12 orang petani yang mengalami musibah tersambar petir

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana rumah duka korban tersambar petir, Ni Wayan Suriati (58) di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu 28 Januari 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana sedang merancang untuk mengupayakan pemberian bantuan dana santunan terhadap 12 orang petani yang mengalami musibah tersambar petir di wilayah Desa Budeng.

Selain untuk korban selamat, korban meninggal dunia juga bakal diupayakan mendapat santunan kematian yang sumber anggarannya dari Belanja Tak Terduga (BTT) Kabupaten Jembrana. 

Baca juga: Cuaca Ekstrem Sebabkan Bencana di 10 Titik, Atap Jebol, Petani Tersambar Petir hingga Rumah Roboh


Sekretaris BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, pihaknya saat ini sedang merancang untuk upaya pemberian bantuan terhadap 12 orang korban tersambar petir di sebuah gubuk tengah sawah wilayah Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana. 


"Kita upayakan akan diberikan santunan kepada para korban. Karena kita ketahui, akibat peristiwa tersebut mereka tidak bisa bekerja atau mencari nafkah dalam beberapa waktu," ungkap Agus Artana saat dikonfirmasi, Minggu 28 Januari 2024. 

Baca juga: UPDATE 12 Petani Tersambar Petir, Satu Orang Korban Luka Berat Rencana di Rujuk ke RSUP Prof Ngurah


Selain korban selamat, kata dia, korban meninggal dunia juga diupayakan mendapat bantuan berupa santunan kematian khusus dari BPBD Jembrana.

Sumber anggarannya dari Belanja Tak Terduga (BTT) Kabupaten Jembrana.

Hal ini untuk meringankan beban para korban serta keluarganya.

Baca juga: BREAKING NEWS: 12 Petani Jadi Korban Tersambar Petir di Jembrana, Satu Orang Meninggal Dunia


"Kita upayakan diberikan santunan di luar dari Disdukcapil. Nanti sumber anggarannya dari BTT," tandasnya. 


Untuk diketahui, suasana duka sangat terasa ketika memasuki rumah duka korban tersambar petir bernama Ni Wayan Suriati (58) di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu 28 Januari 2024.

Baca juga: Petani Disambar Petir di Jembrana, Tiga Orang Alami Luka Bakar Berat, Luka Ringan Bisa Segera Pulang

Pihak keluarga seakan tak menyangka korban yang akrab disapa Mek Yan tersebut meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.

Di mata keluarga, Mek Yan Suriati adalah wanita tangguh yang multi talenta dan tak pernah mengeluh dengan keadaannya.


Anehnya, pihak keluarga tak merasakan tanda-tanda apapun sebelum kepergian korban.

Baca juga: Gelapkan Hasil Panen Petani Asal Timpag Tabanan, Sulama Diringkus Polisi

Namun begitu, korban justru sempat berperilaku tak seperti biasanya kemarin. Salah satunya sempat meminta foto dengan posisi melambaikan tangannya.


Menurut pantauan, sejumlah kerabat, keluarga hingga tetangga korban mulai melayat ke rumah duka.

Kepergian seorang ibu anak dua tersebut sangat dirasakan keluarga. Sebab, tak lama sebelum peristiwa tersebut, suami korban telah meninggal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved