Petani Tersambar Petir di Jembrana
Ni Wayan Suriati Tewas Tersambar Petir, 12 Petani Jadi Korban Saat Berteduh di Sawah di Jembrana
Hujan deras disertai gemuruh dan petir mengakibatkan banyak peristiwa di Bali khususnya di Jembrana, Sabtu (27/1/2024).
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Hujan deras disertai gemuruh dan petir mengakibatkan banyak peristiwa di Bali khususnya di Jembrana, Sabtu (27/1/2024).
Di Jembrana sejumlah peristiwa bencana terjadi, mulai atap rumah ambruk, hingga warga tersambar petir.
Peristiwa warga tersambar petir terjadi di kawasan Subak Kawis, Banjar Delod Pangkung, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Sabtu sore.
Baca juga: BREAKING NEWS: 12 Petani Jadi Korban Tersambar Petir di Jembrana, Satu Orang Meninggal Dunia
Peristiwa tersebut terjadi saat warga sedang berteduh di sebuah gubuk di tengah sawah.
Tim INAFIS Polres Jembrana telah melakukan olah TKP di lokasi peristiwa 12 orang petani disambar petir.
Diketahui, dari peristiwa tersebut satu orang meninggal dunia dan tiga orang menderita luka berat. Sementara sisanya mengalami luka ringan.
Baca juga: 64 Ekor HPR di Banjar Sembung Jembrana Divaksinasi, Buntut Seekor Anjing Positif Rabies
"Kita sudah mengecek kondisi korban. Dari 12 orang tersebut sebagian besar sudah boleh pulang," kata Kapolsek Kota Jembrana, Iptu Richard Damianus Pengan, Sabtu malam.
Dia melanjutkan, sesuai hasil pengecekan warga yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Ni Wayan Suriati (58) beralamat di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Baca juga: 3 HPR Positif Rabies di Awal Tahun, Keswan-Kesmavet Jembrana Kirim 5 Sampel Selama Januari
Sementara tiga orang lainnya masuk kategori luka berat dan sisanya luka ringan.
"Untuk yang luka ringan informasinya akan segera boleh pulang sesuai petunjuk dokter. Namun untuk luka berat masih harus menjalani perawatan," tandasnya.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut bermula dari para warga yang merupakan petani panen semangka tiba di lokasi panen wilayah Subak Kawis, Desa Budeng.
Baca juga: Kasus Asusila 2023 Meningkat 45 Persen di Jembrana, Jenjang SMP Masuk Usia Rentan Jadi Korban
Setibanya di lokasi tersebut, para pekerja langsung melakukan panen semangka.
Belum selesai memanen atau sekitar pukul 14.30 Wita, hujan pun tiba di wilayah tersebut. Karena hujan, pekerja tersebut kemudian berteduh di sebuah gubuk yang berada di tengah sawah.
Total ada 12 orang yang berteduh di gubuk tersebut dan 1 orang lainnya memilih berteduh di rumah warga yang jaraknya tak terlalu jauh.
Baca juga: Simulasi Pemungutan Suara di Jembrana, Penghitungan dengan SIREKAP, Bawaslu Sarankan Hal Ini
Tak lama setelah berteduh, hujan deras pun terjadi. Tak seperti biasanya, hujan deras kali ini disertai dengan gemuruh dan petir yang begitu sering.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.