Berita Bangli
Penyuluh Temukan Lontar Kesulinggihan Hingga Tata Cara Menjadi Saye Tajen di Puri Kilian Puri Agung
Penyuluh Temukan Lontar Kesulinggihan Hingga Tata Cara Menjadi Saye Tajen di Puri Kilian Puri Agung Bangli
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
Namun baru di Puri Kilian ditemukan lontar terkait tata cara saye tajen.
Ditambahkan pula, diawal tahun ini dan bertepat dengan Bulan Bahasa Bali, dilakukan festival konservasi lontar milik masyarakat.
Pelaksanaannya menyasar di seluruh Kabupaten.
"Paling awal adalah di Kabupaten Bangli tepatnya di Puri Kilian," ucap dia.
Sementara Tokoh Puri Kilian Puri Agung Bangli, Anak Agung Bagus Krisna Adipta Wardana mengatakan, selama ini lontar-lontar tersebut hanya disimpan tanpa dibaca.
Pada saat Hari Saraswati dihaturkan bhakti/banten.
Setelahnya lontar akan disimpan kembali.
"Pada generasi sebelumnya, saat Hari Saraswati lontar ini tidak diupacarai tetapi diambil untuk dibaca dan diulas isinya. Memang saat ini tradisi tersebut tidak dijalankan," ungkapnya.
Agung Krisna mengatakan, kini pihak puri ingin melestarikan keberadaan lontar.
Oleh sebab itu pihak Puri meminta bantuan Penyuluh Bahasa Bali untuk melakukan konservasi.
Menurut Agung Krisna, ada 90 cakep lontar yang kondisi masih bagus.
Namun ada pula lontar yang rusak hingga tidak terbaca.
"Kami ingin menyelamatkan lontar ini, karena ini menjadi sumber pengetahuan dan juga informasi," ujarnya.
Ia menambahkan, dari lontar yang telah dikonservasi diketahui memuat berbagai pengetahuan.
Salah satunya terkait kesulinggihan.
"Jika ditelaah, pada masa itu seseorang yang akan menjadi Sulinggih akan belajar dan dites disini (di Puri)," ucapnya. (mer)
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.