Berita Jembrana
Belasan Ekor Sapi Diberikan Injeksi Vitamin, Peternak Diingatkan Manajemen Beternak
Belasan Ekor Sapi Diberikan Injeksi Vitamin, Peternak Diingatkan Manajemen Beternak
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Bidang Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menindaklanjuti peristiwa tiga ekor sapi mati di wilayah Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Rabu 7 Februari 2024.
Selain memberikan edukasi terkait manajemen beternak, juga memberikan injeksi vitamin terhadap 17 ekor sapi serta penyemprotan disinfektan di sekitar kandang.
Hari ini kita tindaklanjuti lagi dengan pemberian injeksi vitamin kepada 17 ekor sapi di sekitar, serta penyemprotan desinfektan untuk memastikan lingkungan terbebas dari risiko penularan penyakit," kata Kabid Keswan-Kesmavet, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Rabu 7 Februari 2024.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah memberikan desinfektan dan butox kepada pemilik sapi untuk penggunaan berkelanjutan.
Dan jika peternak masih kekurangan, bisa meminta ke kecamatan atau ke Kabupaten.
"Tidak hanya itu, kami juga memberikan pengetahuan dan Informasi Edukasi (KIE) terkait manajemen beternak sapi serta sharing terkait penyakit yang mungkin menimbulkan ancaman terhadap sapi-sapi di wilayah ini," imbuhnya.
Widarsa mengingatkan, para peternak agar selalu menerapkan manajemen ternak yang maksimal.
Mulai dari pemberian pakan secara teratur, memilih pakan yang tepat, serta memperhatikan kebersihan kandang.
Sebab, banyak potensi penyakit yang mengintai kesehatan penyakit jika manajemennya tidak maksimal.
Baca juga: Sembilan Anak Punk Disidang Tindak Pidana Ringan di Denpasar
"Banyak potensi penyakit yang mungkin bisa saja menyerang ternak kita. Ini tidak hanya untuk warga di Tegalbadeng Timur saja, tapi seluruh wilayah Jembrana. Mari bersama-sama menerapkan manajemen beternak secara maksimal," tandasnya.
Untuk diketahui, Tiga ekor sapi peliharaan Desa Tegalbadeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, dilaporkan mati hingga Selasa 6 Februari 2024.
Sapi yang mati tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Desa setempat dari APBDes.
Sementara, dugaan sapi mati tersebut berbeda-beda yakni karena mengalami bloat atau perut kembung dan pneumonia atau infeksi paru kronis.
Diketahui, sapi tersebut dipelihara warga sejak Oktober 2023 lalu.
Menurut data yang berhasil dihimpun, satu ekor ditemukan mati pada Senin kemarin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.