Pemilu 2024
Suarakan 7 Tuntutan, BEM PM Unud Bakal Gelar Aksi, Kritisi Demokrasi Selama Proses Pemilu 2024
Suarakan 7 Tuntutan, BEM PM Unud Bakal Gelar Aksi, Kritisi Demokrasi Selama Proses Pemilu 2024
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
"Kami melakukan aksi atau demonstrasi dengan tagline yang kami bangun yaitu 'Tolak Pemilu curang dan juga makzulkan Jokowi'," ujar Lamdahur di lokasi, Rabu.
Selain itu, ada tiga tuntutan lain yang dibawa para mahasiswa dalam tersebut.
Di antaranya memboikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan Jokowi, mendesak agar para menteri mundur dari kabinet pemerintahan kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Serta menyerukan protes di seluruh wilayah Indonesia sampai Presiden Joko Widodo benar-benar dimakzulkan dari jabatannya.
"Kami sama-sama paham bahwa memakzulkan Jokowi ini kan diproses di legislatif, DPR," kata Lamdahur.
"Cuma secara pesan politik yang disampaikan oleh kami semua, ingin menyampaikan kepada pemerintah baik itu legislatif dan eksekutif, berhak untuk untuk mengevaluasi Presiden Republik Indonesia," lanjutnya.
Untuk diketahui, selain 4 tuntutan, para mahasiswa yang melakukan aksi itu juga membawa 10 isu.
Yakni, terkait pemilu curang, korupsi, kolusi dan nepotisme. Lalu soal konflik agraria, monopoli sumber daya alam, kerusakan lingkungan, pendidikan dan kesehatan mahal, serta kebebasan sipil.
Mereka juga menyoroti soal kadilan ekonomi dan gender, kemudian kekerasan aparat, dan produk hukum bermasalah.
Aksi BEM di Bandung
Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dan elemen masyarakat di Bandung Raya berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 7 Februari 2024 sore.
Mereka berkali-kali berupaya mendobrak pagar Gedung Sate untuk bisa masuk.
Dikutip dari Tribun Jabar, Para pengunjuk rasa ini mengeluarkan maklumat dan tuntutan kepada pemerintah atas kondisi demokrasi dan reformasi yang dinilai terganggu akibat sejumlah sikap pemerintah pada Pemilu 2024.
Di sela orasinya, mereka mengibarkan bendera setengah tiang dan membakar ban di depan Gedung Sate.
Hal ini sebagai ungkapan duka atas demokrasi yang mereka nilai sedang terganggu di negeri ini karena munculnya politik dinasti di tubuh pemerintahan.
Menjelang petang, mereka pun berkali-kali menggoncang pagar depan Gedung Sate.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.