Pemilu 2024
Suarakan 7 Tuntutan, BEM PM Unud Bakal Gelar Aksi, Kritisi Demokrasi Selama Proses Pemilu 2024
Suarakan 7 Tuntutan, BEM PM Unud Bakal Gelar Aksi, Kritisi Demokrasi Selama Proses Pemilu 2024
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Namun, aksi ini sia-sia karena kuatnya pagar tersebut. Pukul 18.00, mereka berangsur mundur dan meninggalkan Gedung Sate.
Sebelumnya, melalui orasi-orasinya, mereka menyatakan bahwa nilai-nilai demokrasi dan reformasi mulai dirusak sejak Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan mengenai batas usia capres dan cawapres.
Salah satu orator dalam kegiatan tersebut, Ilyasa Ali Husni, mengatakan aksi ini merupakan akumulasi kekesalan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah di masa pemilu ini. Juga sebagai upaya menyambung protes dan ungkapan keprihatinan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia atas kondisi demokrasi saat ini.
Adapun lima maklumat yang dibacakan bersama ini adalah, menolak pemilu curang 2024, pemakzulan Presiden Joko Widodo, menuntut seluruh kabinet Joko Widodo mundur, menuntut pemecatan Ketua KPU Hasyim Asy’ari dan Hakim Konstitusi Anwar Usman, serta mendesak DPR untuk mengaktifkan hak angket dan hak interplasi.
"Ini adalah yang paling buruk selama adanya sejarah demokrasi Indonesia, dengan pembajakan amanat reformasi dan amanah konstitusi oleh Jokowi," kata Ilyasa.
Aksi ini digelar dalam rangka penyelamatan demokrasi dengan menuntut untuk mengadili seluruh pihak yang dinilai mengkhianati konstitusi serta pejabat yang menghancurkan negeri ini demi kepentingan individu, keluarga dan kelompok.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.