Berita Bali

Di Depan Kantor KPU Bali, Aliansi BEM dan Pemuda Bali Tuntut Ketua KPU RI Mengundurkan Diri

Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Pemuda Bali menggelar aksi di seputar wilayah Renon

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Ketua BEM Unud I Wayan Tresna Suwardiana (kiri) memberikan tuntutan dalam map merah kepada Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan (kanan). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Pemuda Bali menggelar aksi di seputar wilayah Renon, Denpasar pada Jumat 9 Februari 2024.


Aksi ini berlangsung di tiga titik. Mulai dari Kantor KPU Bali, Kantor DPRD Bali, hingga berakhir di Kantor Gubernur Bali.

Pantauan Tribun Bali, rombongan massa aksi mulanya berkumpul di Parkir Timur, Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar.

Baca juga: Polres Gianyar Kawal Pendistribusian Logistik Pemilu 2024


Selanjutnya, mereka bersama-sama melakukan longmarch menuju Kantor KPU Bali dan tiba sekitar pukul 11.00 Wita.


Di depan Kantor KPU Bali, rombongan aksi disambut langsung oleh Ketua KPU Bali, I Dewa Gede Lidartawan dan Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan, serta puluhan personel Polri.

Baca juga: Universitas Mahasarawati Pilih Netral, Ikuti Forum Rektor, Harap Pemilu 2024 Luberjurdil


Dipimpim Ketua BEM Unud I Wayan Tresna Suwardiana, mereka menyerukan agar Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengundurkan diri dari jabatannya.


Hal ini merupakan buntut dari pemberian sanksi oleh DKPP RI kepada Komisioner KPU RI yang berkaitan dengan Putusan MK Nomor Nomor 90/PUU-XXI/2023.

Baca juga: Suarakan 7 Tuntutan, BEM PM Unud Bakal Gelar Aksi, Kritisi Demokrasi Selama Proses Pemilu 2024


“Menuntut Ketua KPU RI untuk mundur dari jabatannya karena telah melakukan bahkan tiga kali pelanggaran etik,” tegas Tresna melalui pengeras suara.

Pasalnya, massa aksi menginginkan agar penyelenggara Pemilu baik KPU dan Bawaslu dapat bersikap netral dan tidak memihak kepada para kandidat Pilpres 2024 ini.

Baca juga: Viral Ketua KPU Terbukti Langgar Kode Etik, Lantas Apa Itu Kode Etik Penyelenggara Pemilu?


“Kita ingin semua penyelenggara Pemilu baik itu KPU, Bawaslu, netral, tidak memihak kepada siapa pun kandidat-kandidatnya,” imbuhnya.


Usai menyampaikan tuntutan dan orasi dari sejumlah peserta aksi, Tresna kemudian memberikan tuntutan tertulis kepada Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan agar dapat ditindaklanjuti.


Diiringi baleganjur, massa aksi bergerak menuju Kantor DPRD Bali dengan pengawalan personel kepolisian.


Aksi kemudian diakhiri dengan pembacaan tuntutan di depan Kantor Gubernur Bali, Jalan Basuki Rahmat, Denpasar sekitar pukul 13.00 Wita.


Pasalnya, jumlah massa aksi dikatakan mencapai 70 orang yang didominasi oleh mahasiswa.


“Sekitar ada 70 orang yang turun. Nanti akan bertambah lagi. Namanya Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bali,” ungkap Wakil Ketua BEM Unud Ricardo Constantio Elim saat ditemui Tribun Bali di sela-sela berlangsungnya aksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved