Pemilu 2024

Ketua KPU Bali Ancam Pecat Jajarannya, Penutupan Masa Kampanye dengan Doa Lintas Agama

Lidartawan memandang, tanggung jawab demokrasi tak hanya berada di pihak penyelenggara Pemilu.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Foto bersama Forkopimda dalam acara penutupan masa kampanye yang bertajuk “Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti” - Ketua KPU Bali Ancam Pecat Jajarannya, Penutupan Masa Kampanye dengan Doa Lintas Agama 

Hal ini merupakan buntut dari pemberian sanksi oleh DKPP RI kepada Komisioner KPU RI yang berkaitan dengan Putusan MK Nomor Nomor 90/PUU-XXI/2023.

“Menuntut Ketua KPU RI untuk mundur dari jabatannya karena telah melakukan bahkan tiga kali pelanggaran etik,” tegas Tresna melalui pengeras suara.

Massa aksi menginginkan agar penyelenggara Pemilu baik KPU dan Bawaslu dapat bersikap netral dan tidak memihak kepada para kandidat Pilpres 2024 ini.

Usai menyampaikan tuntutan dan orasi dari sejumlah peserta aksi, Tresna kemudian memberikan tuntutan tertulis kepada Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan agar dapat ditindaklanjuti.

Wakil Ketua BEM Unud, Ricardo Constantio Elim mengatakan, pihaknya menyampaikan tujuh tuntutan dengan sejumlah tuntutan utama yakni meminta Presiden Joko Widodo dan menteri hingga pejabat publik lainnya yang tergabung dalam tim pemenangan Pilpres 2024 agar mengundurkan diri atau mengajukan cuti.

Kedua, menuntut KPU dan Bawaslu dapat menjalankan asas Luber Jurdil dan terbebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN). Ketiga, menuntut agar TNI-Polri, hingga ASN dapat bersikap netral dalam Pemilu 2024.

Terakhir, mereka meminta agar pemenang Pilpres 2024 dapat menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat yang menjadi catatan gelap Indonesia sejak lama.

Sementara itu, masa kampanye Pemilu 2024 berakhir, Sabtu 10 Februari 2024.

Menutup masa kampanye ini, KPU Bali menggelar acara penutupan di Gedung Dharma Negara Alaya, Sabtu sore.

Salah satu rangkaian acara penutupan masa kampanye yang bertajuk “Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti” ini, diwarnai dengan doa lintas agama yang diikuti oleh para peserta Pemilu 2024.

Doa lintas agama ini diawali oleh pemuka agama Hindu yang diakhiri oleh pemuka agama Khonghucu.

Sementara itu, para peserta Pemilu yang terdiri dari perwakilan partai politik dan perwakilan calon anggota DPD RI berbaris di belakang para pemuka agama.

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, seluruh pihak telah berusaha keras dalam menyelenggarakan Pemilu di Bali.

Mulai dari kinerja KPU Bali, peserta Pemilu yang telah berusaha maksimal, hingga dukungan dari Pemprov Bali yang baik.

“Kita semua kan sudah berusaha. KPU sudah berusaha bagus. Peserta sudah berusaha bagus. Pemerintah daerah sudah punya dukungan bagus,” ungkapnya usai acara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved