Pemilu 2024

Prabowo-Gibran Unggul di Bali, Ini Penjelasan Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana Apriani

Gen Z lebih banyak tumbuh dari terpaan new media dan tidak banyak mendapatkan informasi tentang ideologi.

Ist/instagram @prabowo
Ketua Umum Gerindra yang juga Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) - Prabowo-Gibran Unggul di Bali, Ini Penjelasan Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana Apriani 

Di sisi lain, dibandingkan pasangan calon 03 yang dianggap lebih abstraksi atau berat untuk diserap.

Berbeda dengan pasangan Prabowo-Gibran seperti lebih menggaungkan kecurangan atau demokrasi itu lebih abstrak.

“Iya berat. Itu mereka Generasi Z kesulitan mengabstraksi sudah tidak bersentuhan ideologisasi terus tiba-tiba ada isu demokrasi. Satunya bahwa sifatnya praktikal sudah jadi dan sudah diterapkan dirasakan satu bawa poin yang berat,” terangnya.

Kadek Dwita juga masih penasaran, sebab ada beberapa survei yang keluar menyatakan pasangan Ganjar-Mahfud unggul sekitar 60 persen, namun seketika berubah.

Dinamika apa yang terjadi, tapi menurutnya yang masuk akal mengenai psikologi jangka pendek tersebut.

Di satu sisi, Kadek Dwita tidak setuju akan anggapan dengan media sosial masyarakat semakin peduli dan rasional.

Sebab, menurutnya rasional itu perilaku mengharuskan masyarakat mengumpulkan informasi dan dipertimbangkan seluruh informasi tersebut.

Sementara di media sosial algoritma membuat tidak mencari informasi dan mencari tahu, tetapi lebih tertarik punya predisposisi terlebih dahulu akhirnya suka dan itu ada tendensi apa yang disukai ditampilkan terus menerus.

“Akhirnya kelengkapan informasi tidak ada pada kita. Jadi sosial media merupakan pemilih rasional tunggu dulu pemilih rasional mereka yang memilih berdasarkan informasi yang lengkap dan pertimbangkan seluruh informasi tersebut untuk untung atau rugi diri mereka. Itu tidak terpenuhi elemennya jadinya. Paling tepat psikologi jangka pendek,” paparnya.

Selain itu, suara partai yang tinggi dibandingkan presiden karena masyarakat tidak lagi satu jalur, melainkan membagi pemilihan mereka yang disebut split ticket voting, karena masyarakat mulai sadar ketika memiliki lima surat suara untuk dibagikan pilihannya tidak satu kubu.

Kumpulan Artikel Pemilu

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved