Berita Bali
Rp3,6 Miliar Masuk dari Pungutan Wisatawan Asing Hanya dalam Rp2 Minggu
Mulai resmi berlaku di Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat sudah ada 24 ribu lebih transaksi atau kurang lebih Rp 3.6 miliar
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Rp3,6 Miliar Masuk dari Pungutan Wisatawan Asing Hanya dalam Rp2 Minggu
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pungutan wisatawan asing telah dibuka pada 7 Februari 2024 lalu.
Setelah dibuka dan dilakukan uji coba, pungutan wisatawan asing ini diresmikan pada 14 Februari 2024 lalu.
Mulai resmi berlaku di Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat sudah ada 24 ribu lebih transaksi atau kurang lebih Rp 3.6 miliar yang telah terkumpul berasal dari pungutan wisatawan atau tourism levy.
“Kemarin (Kamis 15 Februari 2024) pagi sih sudah hampir 24 ribu (transaksi) dari tanggal 7 Februari kami buka aplikasinya (Love Bali), mereka sebelum tiba di Bali sudah bayar,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, Jumat 16 Februari 2024.
Baca juga: Mulai 14 Februari 2024, Wisatawan Asing Akan Dikenakan Pungutan Rp150 Ribu
Tjok Bagus menambahkam, wisman yang telah membayar, lebih banyak lewat online.
Pihaknya pun mengarahkan agar semua transaksi dilakukan via online untuk mencegah terjadinya penumpukan di bandara.
“Tetapi kami juga siapkan konter dari BPD Bali. Ada yang on site (bayarnya) di bandara. Banyak. Iya kita (juga) arahkan dia (transfer). Kami pakai QRIS juga boleh. Cashless semua itu ya. Bisa pakai card,” ucapnya.
Baca juga: Mulai 14 Februari 2024, Wisatawan Asing Akan Dikenakan Pungutan Rp150 Ribu
Meski begitu, Tjok Bagus mengaku belum bisa melakukan tracking wisatawan asal negara mana saja yang menyambut baik aturan baru ini.
Untuk ini, dikatakannya, mesti melihat paspor wisman-wisman tersebut.
Selebihnya, Tjok Bagus berharap, wisman yang hendak ke Bali agar sudah menyelesaikan pembayarannya sebelum tiba di Bali.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Ke Desa Penglipuran Diprediksi Mencapai 5000 Orang Saat Hari Raya Imlek
Selain itu ia berharap, teman-teman di industri pariwisata agar mendaftarkan diri sebagai endpoint.
“Endpoint itu jadi artinya mereka bisa mengecek wisman itu sudah bayar atau belum, termasuk bagaimana wisman itu bisa dia memfasilitasi untuk pembayaran."
"Jumlah endpoint baru beberapa. Hotel, travel agent, silakan mendaftar. Ini jumlahnya belum bisa kami lihat,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua GIPI Bali IB Agung Parta Adnyana mengungkapkan pelaku pariwisata sejak awal telah dilibatkan untuk mendukung pungutan wisman ini.
“Kami sejak awal telah dilibatkan dan ini sangat penting bagi Bali dan kualitas pariwisata kedepan,” ungkapnya.
Terkait capaian pungutan wistawan asing tahun ini, Agung Parta menyebut bila target 7 juta wisatawan tercapai maka diperkirakan pemasukan yang diterima Provinsi Bali dari pungutan wisatawan asing bisa mencapai Rp7 Triliun.
Wisatawan Antusias
Baru saja diluncurkan pada 12 Februari 2024, program Pungutan Wisatawan Asing (PWA) untuk Pelindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali, ternyata mendapat sambutan bagus dari wisatawan.
Hal ini terbukti dari tingginya antusias wisatawan untuk melakukan pembayaran PWA ini.
Hal itu terlihat dari jumlah pungutan yang tercatat di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, yang secara resmi ditunjuk untuk menampung pungutan turis asing ini.
Seperti yang disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BPD Bali, I.B. Gd. Ary Wijaya Guntur, SE., MM., saat menerima audiensi jajaran pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali, Jumat 16 Februari 2024, di Denpasar.
Pria yang sering disapa Gus Ary Guntur ini mengungkapkan, pungutan wisata asing yang sudah berjalan melalui E-Commerce Love Bali, selama 9 hari, dari tanggal 7 - 16 Februari 2024, hingga pukul 12.07 Wita, tercatat ada sebanyak 33.540 wisatawan yang melakukan pembayaran.
Dari jumlah itu, total penerimaan PWA yang masuk sebesar Rp5.181.930.000,-.
Pihaknya mengungkapkan, sejak awal PWA diuji coba, sebagian besar wisatawan sudah melakukan pembayaran dari luar negeri dan negara asalnya.
Sementara kata dia, yang belum melakukan pembayaran dari negara asalnya, baru dilayani di konter yang disiapkan di Bandara Ngurah Rai.
“Memang lebih banyak pembayarannya dari wisatawan yang dari negaranya langsung. Biasanya tamu-tamu tidak mau repot saat mau liburan,” ucapnya.
Untuk pelayanan di konter Bandara, Bank BPD Bali telah menyiapkan beberapa petugas.
Mereka akan bertugas dalam 2 kali shift kerja. Sementara, disinggung terkait kesiapan infrastruktur, ia mengaku semua sudah disiapkan dengan sedemikian rupa yang dikerjasamakan dengan penyedia jasa pembayaran (PJP), yakni BCA.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.