Berita Bali
Kasus Perkelahian Warga Sumba di Mengwi, Kapolda Bali Turun Gunung Pastikan Proses Hukum
Kasus Perkelahian Warga Sumba di Mengwi, Kapolda Bali Turun Gunung Pastikan Proses Hukum
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Kapolda Bali, Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Marendra, S.I.K., M.Si sampai turun gunung saking intensnya kasus yang melibatkan warga yang berasal dari Sumba, karena sudah tidak sekali duakali saja warga pendatang dari daerah tersebut terlibat kasus kejahatan.
Paling hangat kasus perkelahian pemuda Sumba di depan minimarket Banjar Denkayu Baleran, Desa Werdi Buana, Mengwi, Badung, pada Senin 19 Februai 2024 malam dan viral di media sosial.
Jenderal bintang dua di pundak ini didampingi Pejabat Utama Polda Bali langsung mendatangi Mapolres Badung dan menemui para pelaku yang ditahan di sana, pada Selasa 20 Februari 2024.
Kapolda memastikan kasus perkelahian yang melibatkan antar warga Sumba yang viral di media sosial itu diproses hukum alias tidak ada lagi kata mediasi dan damai.
"Bapak Kapolda juga memberikan motivasi kepada para penyidik agar jangan ragu dalam melakukan proses penegakan hukum terhadap para pelaku," ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H.
"Apalagi kejadian serupa berulang terjadi, Polri akan bekerja secara profesional untuk memberikan efek jera sehingga situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Bali tetap aman dan damai," sambungnya.
Setibanya di Mapolres Badung, Kapolda Bali langsung menginterogasi para terduga pelaku yang telah berhasil diamankan. Selain itu, Kapolda juga langsung memeriksa identitas diri para pelaku.
"Bapak Kapolda Bali juga berpesan kepada para terduga pelaku yang telah diamankan agar tidak mengulangi hal-hal yang mengganggu ketertiban dan menimbulkan kegaduhan yang dapat merusak citra pariwisata Bali serta dapat merusak nama baik daerah asal mereka," ucapnya.
Mantan Kapolresta Denpasar ini menjelaskan, bahwa kejadian perkelahian yang sempat viral di media sosial tersebut terjadi karena adanya perselisihan antara pemuda berinisial MK dengan JN karena masalah asmara.
Baca juga: Saat Rekapitulasi Penghitungan Suara, Pengawas Pemilu Wajib Lakukan Dokumentasi Lengkap
JN mengajak 4 orang temannya melakukan pengeroyokan kepada MK di depan minimarket di Banjar Denkayu Baleran, Desa Werdi Buana, Mengwi, Badung.
Tak terima dianiaya, pelaku MK memanggil dan mengajak 3 orang temannya untuk melakukan pembalasan.
Perkelahian antara kelompok MK dan JN pun tak bisa dihindarkan, sehingga membuat warga sekitar terganggu dan geram seperti yang terekam dalam video yang diupload di media sosial.
Kemudian 3 orang dari terduga pelaku berhasil diamankan oleh warga sekitar dan diserahkan ke Polsek Mengwi. Sedangkan 6 orang terduga pelaku lainnya yang sempat kabur akhirnya bisa diamankan setelah polisi melakukan pengejaran. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.