Berita Karangasem

Harga Salak di Karangasem Anjlok hingga 50 Persen Jelang Galungan, Hanya Rp4 Ribu Per Kilo

Harga salak di petani Karangasem turun perkilogram. Penurunannya terjadi sejak dua minggu lalu.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Petani salak asal Desa Sibetan sedang mengupas salak untuk dijual ke luar Karangasem, Rabu (21/3/2024) siang hari. 

Penurunan bertahap sedikit demi sedikit, tak langsung.

Baca juga: Viral Bali: Jelang Galungan Elpiji 3 Kg Langka di Sejumlah Daerah di Bali, Bunga Gemitir-Pacah Naik

Pemicunya mungkin karena memasuki panen, sehingga pasokan salak di Karangasem melimpah, ditambah adanya persaingan harga antar petani.

"Salak itu musim panennya dua kali.  Pertama yakni Januari sampai Maret, serta panen kedua yakni Agustus. Sekarang  petani salak  mulai  masuk panen  raya,"jelas Sudita, sapaan akrabnya. 

Baca juga: Sambut Hari Raya Galungan, Dispertan Badung Gelar Pasar Murah


Kondisi ini dikeluhkan petani salak di Karangasem.

Harganya  tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

"Biaya  operasionalnya tak sesuai dengan hasil yang didapat. Kemungkinan harga terus mengalami penurunan karena pasokan meningkat. Kalau pasokan  berkurang, harga mungkin naik," prediksi Sudita.


"Petani terpaksa menjual buah salak ke pengepul di pasar. Biasanya salak yang di beli pengepul dikirim ke Jakarta, Nusa Tenggara, dan Jawa. Daripada  rugi  banyak  mendingan dijual ke pasar dengan harga segitu,"tambah pria satu anak. 

Petani salak di Karangasem berharap harga kembali normal, sehingga para petaninya  tak banyak rugi banyak.

Informasi di lapangan, untuk harga salak di pasar perkilogram berada di angka 6 ribu berukuran besar, sedangkan kecil 4 ribu.

Mungkin harga akan terus turun mengingat pasokannya lumayan banyak. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved