Berita Karangasem
Harga Salak di Karangasem Anjlok hingga 50 Persen Jelang Galungan, Hanya Rp4 Ribu Per Kilo
Harga salak di petani Karangasem turun perkilogram. Penurunannya terjadi sejak dua minggu lalu.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Penurunan bertahap sedikit demi sedikit, tak langsung.
Baca juga: Viral Bali: Jelang Galungan Elpiji 3 Kg Langka di Sejumlah Daerah di Bali, Bunga Gemitir-Pacah Naik
Pemicunya mungkin karena memasuki panen, sehingga pasokan salak di Karangasem melimpah, ditambah adanya persaingan harga antar petani.
"Salak itu musim panennya dua kali. Pertama yakni Januari sampai Maret, serta panen kedua yakni Agustus. Sekarang petani salak mulai masuk panen raya,"jelas Sudita, sapaan akrabnya.
Baca juga: Sambut Hari Raya Galungan, Dispertan Badung Gelar Pasar Murah
Kondisi ini dikeluhkan petani salak di Karangasem.
Harganya tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
"Biaya operasionalnya tak sesuai dengan hasil yang didapat. Kemungkinan harga terus mengalami penurunan karena pasokan meningkat. Kalau pasokan berkurang, harga mungkin naik," prediksi Sudita.
"Petani terpaksa menjual buah salak ke pengepul di pasar. Biasanya salak yang di beli pengepul dikirim ke Jakarta, Nusa Tenggara, dan Jawa. Daripada rugi banyak mendingan dijual ke pasar dengan harga segitu,"tambah pria satu anak.
Petani salak di Karangasem berharap harga kembali normal, sehingga para petaninya tak banyak rugi banyak.
Informasi di lapangan, untuk harga salak di pasar perkilogram berada di angka 6 ribu berukuran besar, sedangkan kecil 4 ribu.
Mungkin harga akan terus turun mengingat pasokannya lumayan banyak. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.