Berita Bali

Warga Bali Jangan “Panic Buying”, Sekda Pastikan Stok Elpiji 3 Kg Cukup untuk Hari Raya

Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali melakukan rapat koordinasi dengan anggota Komisi VII DPR RI I Nyoman Parta, MOR PT Pertamina Patra Niaga

Saiful Rohim
Salah satu pangkalan LPG 3 kilogram di Kecamatan Bebandem, Karangasem. Beberapa pangkalan mengeluh lantaran jatah LPG berkurang. 

Warga Bali Jangan “Panic Buying”, Sekda Pastikan Stok Elpiji 3 Kg Cukup untuk Galungan, Kuningan Nyepi dan Ramadan

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali melakukan rapat koordinasi dengan anggota Komisi VII DPR RI I Nyoman Parta, MOR PT Pertamina Patra Niaga dan Ketua DPC VI Hiswana Migas Bali, di Ruang Rapat Kantor Pertamina Patra Niaga, Kamis (22/2/2024).

Rapat tersebut membahas adanya kelangkaan elpiji 3 kg yang terjadi di seluruh wilayah Bali (9 kabupaten/kota).

Baca juga: Jelang Pemilu, Pertamina Lakukan Penambahan Stok LPG dan BBM di Bali

Kepala Dinas Ketenagakerjaan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan mengatakan hasil dari rapat tersebut diantaranya elpiji 3 kg merupakan barang subsidi untuk Rumah Tangga Sasaran dan UKM Sasaran.

“Kuota tahun 2024 lebih sedikit daripada tahun 2023 turun 0,79 persen. Fakta lapangan bahwa konsumsi terhadap elpiji 3 kg meningkat signifikan. Pendataan pembelian elpiji 3 kg berdasarkan NIK,” kata Setiawan.

Baca juga: Gas LPG 3 Kilogram Langka di Bali, Pembatasan Stok Untuk Pengecer Mulai Dilakukan

Dalam rangka mengantisipasi Hari Raya Galungan, Pertamina Patra Niaga telah menggelontorkan tambahan elpiji 3 kg sekitar 250.000 tabung. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying.

“Agar masyarakat membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi terdekat sesuai dengan kebutuhannya dan tidak berlebihan serta masyarakat/konsumen yang tidak termasuk Rumah Tangga Sasaran dan UKM Sasaran untuk membeli elpiji non subsidi,” katanya.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali telah mengadakan rapat bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk mempersiapkan rangkaian hari raya Galungan, Kuningan, Nyepi dan bulan Ramadan, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Mulai 1 Januari 2024, Beli LPG Tabung 3 Kilogram Wajib Bawa KTP, Begini Tahapan Transaksinya

Sekda Pemprov Bali, Dewa Made Indra mengatakan, pihaknya sudah mengevaluasi stok atau persediaan dari komoditas-komoditas yang akan meningkat permintaannya di hari raya. Rapat tersebut dihadiri Bulog, BPS, Kanwil Dirjen Anggaran dan stakeholder lainnya.

“Elpiji sebenarnya yang dimaksud langka itu adalah langka di beberapa pengecer. Kalau di pangkalan dan agen itu tersedia. Sebenarnya aturan main yang kami siapkan adalah elpiji 3 kg itu dari agen ke pangkalan,” kata Dewa Indra, Kamis (22/2).

Baca juga: Pendaftaran Konsumen LPG 3 Kg Hingga 31 Mei, Koordinator Agen Elpiji Tabanan: Sosialisasi Penting

Dia mengatakan, masyarakat bisa mendapatkan harga yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur. Karena itu maka pangkalan untuk elpiji 3 kg akan diperbanyak terus di seluruh Bali.

“Sekarang jumlah pangkalan resmi yang menjual elpiji 3 kg sudah 4 ribu lebih dan itu tersebar di seluruh Bali. Jadi, kalau masyarakat datang ke pangkalan, pasti dapat,” imbuhnya.

Menurutnya langkanya epiji 3 kg dalam terjadi di pengecer.

Baca juga: Pendaftaran Konsumen LPG 3 Kg Hingga 31 Mei, Koordinator Agen Elpiji Tabanan: Sosialisasi Penting

Tetapi untuk rangkaian hari raya ini Dewa Indra sudah berkoordinasi dan sudah menugaskan Kepala Dinas Ketenagakerjaan ESDM untuk koordinasi dengan Hiswana Migas dan Pertamina dan sudah diberikan garansi bahwa untuk rangkaian hari raya ini stok elpiji 3 kg pasti cukup.

“Mereka sudah memberikan garansi cukup untuk hari raya karena kami sudah laporkan kondisi di lapangannya,” tandasnya.

Penjualan epiji 3 kg di pengecer tetap berjalan, namun ia sarankan masyarakat agar membeli di pangkalan.

“Namanya juga pengecer, kan harga yang kami atur dari agen dan pangkalan di dalam Peraturan Gubernur sudah kami terapkan. Di agen harganya sekian, di pangkalan harganya sekian. Jadi kalau masyarakat ingin mendapatkan harga itu belilah di pangkalan.

Tetapi apakah tidak boleh pengecer menjual, boleh, tetapi konsekuensinya harganya lebih. namanya juga pengecer. Kan mencari untung dan ada ongkos transport tambahan,” katanya.

Anggota DPR RI, I Nyoman Parta telah berkomunikasi dengan Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas Bali terkait kelangkaan elpiji 3 kg di Bali, Kamis (22/2).

Dalam pertemuan tersebut, Pertamina memastikan dalam beberapa hari ini, akan menyalurkan 250 ribu tabung.

Di mana tambahan tabung tersebut di luar kuota reguler Bali. Sementara, Hiswana memastikan penyaluran kuota tambahan ini akan tepat sasaran.

Anggota DPR RI, I Nyoman Parta mengatakan, pertemuan tersebut telah menghasilkan solusi.

"Kita telah bertemu dengan pimpinan Pertamina, Pak Endo, dan pimpinan dari Hiswana Migas, Pak Dewa. Kita telah melakukan komunikasi dan koordinasi terkait kelangkaan elpiji 3 kg di Bali menjelang Hari Raya Galungan Prinsipnya, sudah ada solusi bahwa akan ditambah kuota tabung yang akan disebar ke masyarakat. Dipastikan dalam hitungan satu, dua hari ini gas sudah dapat dinikmati oleh masyarakat," ujar Parta.

Pihaknya pun meminta masyarakat supaya tidak panik terhadap situasi saat ini. Masyarakat diminta agar tidak ikut memonopoli elpiji 3 kg di pasaran.

Sebab jika monopoli tersebut terjadi, maka kelangkaan akan sangat sulit diatasi.

"Saya mohon dengan sangat, agar masyarakat tidak panik. Jangan mengambil lebih dari kebutuhan. Sebab jika sudah panik dan mengambil lebih dari kebutuhan, berapa pun yang disediakan, pastinya tidak akan mencukupi," tandasnya.

Terpisah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar telah intens berkomunikasi dengan Pertamina, terkait stok elpiji 3 kg di Gianyar.

Di mana hingga Kamis (22/2), dipastikan penyaluran gas, khususnya elpiji 3 kg, masih berjalan dengan baik.

Diduga, kelangkaan elpiji 3 kg yang dihadapi masyarakat Gianyar menjelang Hari Raya Galungan, disebabkan oleh adanya oknum pedagang warung kelontong nakal.

Mereka sengaja menimbun elpiji 3 kg, supaya bisa dijual dengan harga mahal saat momen hari raya.

Kepala Disperindag Gianyar, Luh Gede Eka Suary, Kamis (22/2) menegaskan, distribusi elpiji 3 kg dari Pertamina ke agen, dan dari agen ke pangkalan terpantau normal.

"Dari Pertamina tidak ada kelangkaan, pun dari agen ke pangkalan. Semuanya normal tidak ada kelangkaan," ujar Eka.

Eka mengaku terkejut mendengar masyarakat Gianyar mengeluhkan tentang kelangkaan elpiji 3 kg. Sebab, setiap tahun Pemkab Gianyar mendapatkan kuota yang cukup besar dari Kementerian ESDM.

"Sebenarnya kita sudah ada kuota yang diterbitkan kementerian ESDM. Kuota sudah sesuai dengan jumlah penduduk," ujar Eka.

Kuota elpiji 3 kg yang diterima Gianyar tahun 2024, seperti yang dibacakan Kabid Pemantauan Harga Komoditi Pasar Perindag Gianyar, Henny Sriwahju adalah 7.000 metrik ton atau sekitar 2,3 juta tabung.

"Kuota 7.000 metrik ton per tahun 2024 ini. Kita usulkan 8.000. Prediksi kami sampai September sudah habis. Berapa jumlah distribusi per bulan kita tak tahu. Tapi di sini ada 13 agen dan 371 pangkalan, dan telah tersalurkan dengan baik," ujar Sriwahju.

Terkait kelangkaan ini, Kadis Eka Suary menduga hal tersebut disebabkan adanya oknum pedagang toko kelontong yang nakal. Mereka memanfaatkan hari libur panjang dan Pemilu 2024 kemarin untuk mengelabui masyarakat.

"Pas hari libur kemarin, agen memang libur. Tapi setelah itu, informasi yang kami terima, pendistribusian kembali dilakukan. Kemungkinan pedagang nakal memanfaatkan hari libur tersebut untuk menyatakan gas langka ke masyarakat, supaya mereka bisa menaikkan harga," ujarnya.

Dalam mengantisipasi harga elpiji 3 kg melonjak karena adanya permainan oknum. Eka Suari mengimbau masyarakat langsung membeli elpiji 3 kg ke pangkalan.

"Nanti kita sarankan masyarakat membeli ke pangkalan. Di sana harganya Rp 18.000 per tabung, tapi harus bawa KTP. Satu KTP bisa untuk dapat 2 tabung," katanya. (*)

 

 

Berita lainnya di Elpiji 3 Kg

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved