Berita Bali

Viral Video Angin Kencang di Nusa Dua, BBMKG Denpasar: Umumnya Terjadi Sebelum atau Saat Hujan

Viral Video Kencang di Nusa Dua, BBMKG Wilayah III Denpasar: Umumnya Terjadi Sebelum atau Saat Hujan

|
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Pixabay
Ilustrasi hujan - Viral Video Kencang di Nusa Dua, BBMKG Wilayah III Denpasar: Umumnya Terjadi Sebelum atau Saat Hujan 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Fenomena angin kencang terjadi di wilayah Kuta Selatan tepatnya di kawasan Jalan Pantai Mengiat, Nusa Dua pada sore ini dan diabadikan netizen hingga viral di sosial media.

Mengenai fenomena tersebut menurut Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar merupakan fenomena angin kencang yang biasa terjadi saat musim hujan.

"Kalau dari video tersebut bisa kami konfirmasi bukan puting beliung namun fenomena angin kencang," ujar Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah III Denpasar, Riski Dwi Saputro, pada Jumat 1 Maret 2024 malam.

Ia menambahkan untuk saat ini, per-jam 19.42 WITA pantauan citra radar cuaca kami terjadi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali. 

Untuk prospek cuaca kedepan di Pulau Bali masih berpotensi hujan ringan hingga lebat di sebagian wilayah Bali.


Dimana fenomena angin kencang biasa terjadi baik sebelum atau saat hujan terjadi.

"Untuk angin kencang sendiri dengan durasi singkat, umumnya akan terjadi sebelum atau saat terjadi hujan terutama pulau Bali masih dalam musim hujan seperti saat ini," imbuh Riski.

Ia menyampaikan bahwa untuk puncak musim hujan di pulau Bali umumnya pada bulan Januari hingga Februari sehingga saat ini mulai memasuki peralihan musim.

Sebelumnya, berdasarkan Prakiraan Musim Hujan Tahun 2023/2024 BMKG, puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia sudah terlewati. 

Baca juga: Mulanya Digunakan Untuk Pengabenan, Ini Makna Ogoh-ogoh Untuk Hari Suci Nyepi

Meskipun demikian, sebagian wilayah Sumatra bagian selatan dan Pulau Jawa masih berada dalam puncak musim hujan di Bulan Februari, sehingga peningkatan curah hujan pada wilayah-wilayah tersebut masih berpotensi terjadi.

BMKG memonitor bahwa kondisi cuaca ekstrem tersebut masih berpotensi hingga tanggal 8 Maret 2024 mendatang, yang dipicu oleh : 

Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini memasuki fase 3 (Samudra Hindia bagian timur), dan diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia dimulai dari bagian barat dan bergerak ke timur;

Aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di sebagian wilayah Indonesia; serta

Terbentuknya pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin yang terbentuk di sebagian wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di wilayah Indonesia untuk periode 1-8 Maret 2024, yaitu:

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved