Berita Tabanan

Hilang Ditengah Malam, Pengakuan Sandika Hingga Tak Temukan Ni Putu Eka di Gunung Batukaru

Hilang Ditengah Malam, Pengakuan Sandika Hingga Tak Temukan Ni Putu Eka di Gunung Batukaru

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Aloisius H Manggol
istimewa
Mohon Doa Bagi Eka Putri, Warga Tukad Pakerisan Denpasar, Keberadaannya Masih Misteri 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Pencarian pendaki tersesat di Gunung Batukaru, Tabanan dihentikan.

Tim SAR tidak dapat melanjutkan pencarian , karena faktor cuaca.

Satu korban, Eka Putri Pratiwi 24 tahun warga Jalan Tukad Pakerisan Denpasar yang belum ditemukan.

Baca juga: Kadek Rika Ungkap Kelakuan Vladimir Kolesov, Anggota Polsek Kuta Kaget Lihat Isi Dibalik Jok Motor

Kapolsek Pupuan AKP I Wayan Sudiarba mengatakan, pihaknya dapat mengorek informasi dari korban selamat, Sandika 21 tahun (sebelumnya disebut 26 tahun).

Awalnya, pada Sabtu 02 Maret 2024 pada pukul 09.00 Wita, Sandika dan Ni Putu Putri Eka Pratiwi naik ke gunung Batukaru.

Mereka naik melalui jalur Bukit Buluh Desa Pujungan Kecamatan Pupuan, Pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Gung Kapidada Siap Ramaikan Pilkada Gianyar 2024

Kemudian, kurang lebih 200 meter dari puncak Gunung Batukaru, mereka menemui jalan buntu sehingga memutuskan untuk kembali turun gunung untuk pulang. 

Nah, pada pukul 19.00 pada saat perjalanan pulang mereka tersesat dan ketemu jurang.

Sehingga mereka berdua berusaha untuk menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan. 

“Keduanya memutuskan membuat tenda untuk beristirahat dan melanjutkan esok harinya. Atau pas hari Minggu,” ungkapnya.

Keesokan harinya, Minggu 3 Maret 2024 pada pukul 09.00 wita, dikarenakan tidak ada tim penolong, mereka melakukan perjalanan turun untuk pulang.

Dan pukul 16.00 wita, keduanya mendengar suara gergaji mesin sehingga mereka mencari sumber suara tersebut.

Sayangnya, mereka tidak berhasil menemukan sumber suara tersebut dan sudah malam hari pada pukul 19.00 Wita.

Mereka kembali mendirikan tenda untuk beristirahat.

Saat istirahat, Putu Eka sempat mengatakan kepada Sandika untuk kembali naik memberikan sinyal laser.

Dan tidak diijinkan oleh Sandika. Pada pukul 21.00 mereka beristirahat di tenda.

Dan akhirnya, pada Senin 04 Maret 2024 pada pukul 03.00 Wita Sandika terbangun dari tidurnya.

Melihat Putu Eka sudah tidak ada ditempat.

Sandika sempat melakukan pencarian kurang lebih selama 1 jam. 

“Namun, pada saat mencari itu tidak ketemu. Dan Sandika memutuskan turun sendiri untuk mencari pertolongan kepada warga dan bertemu dengan aliran sungai,” paparnya.

Sandika selanjutnya, sambung Sudiarba, mengikuti aliran sungai itu.

Dan kemudian menemukan pipa air warga.

Sehingga pipa tersebut diikuti dan kemudian

Sandika sampai ditempat dia naik semula.

Di sana sudah ada warga masyarakat dan keluarga dari Putu Eka yang menunggu.

“Pencarian saat ini dihentikan karena faktor cuaca,” pungkasnya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved