Berita Buleleng

Kerinduan Nyepi Bareng Orangtua di Buleleng Pupus, Kadek Angkasa Meninggal Tragis di Jalanan

Kerinduan Nyepi Bareng Orangtua di Buleleng Pupus, Kadek Angkasa Meninggal Tragis di Jalanan

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
Istimewa
Proses pencarian Kadek Angkasa yang tewas tertimbun longsor di Jalur Shortcut Titik 7 Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Sabtu 9 Maret 2024 malam - Mau Nyepi di Kampung, Kadek Tewas Tertimbun Longsor di Buleleng, Orangtua Dapat Kabar dari Sosmed 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kondisi hujan deras disertai angin kencang terjadi di Buleleng pada Sabtu (10/3).

Hal ini menimbulkan sejumlah bencana, seperti tanah longsor di shortcut titik 7,  tepatnya di Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Material longsor bahkan menimbun seorang pengendara motor yang ingin Nyepi bersama keluarga hingga tewas. 

Baca juga: Bertengkar Bareng Pacar, Dua Remaja Tewas Kecelakaan, Tangisan Ibu Memelas: Nak Bangun, Ini Ibu

Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan dikonfirmasi Minggu (10/3) mengatakan, pengendara yang tewas akibat tanah longsor itu bernama Kadek Angkasa (19) warga asal Banjar Dinas Kawanan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng.

Saat hujan deras tepatnya pada Sabtu (9/3) sekitar pukul 19.30 Wita, korban kebetulan melintas di jalur shortcut Desa Gitgit dengan mengendarai motor Yamaha NMax DK 5474 UAW.

Naas disaat bersamaan terjadi tanah longsor.

Baca juga: Empat Orang Tewas, Satu Luka Berat, Dua Siswa SMA, Kecelakaan Maut Gara-gara Ingin Makan Sate

Materialnya kemudian menimpa korban hingga tewas. 

Kompol Wirawan menyebut, jasad Angkasa ditemukan dalam kondisi tertimbun longsor.

Jasadnya berhasil ditemukan sekitar pukul 22.00 Wita, setelah masyarakat bersama petugas BPBD Buleleng melakukan penggalian dengan menggunakan alat berat.

"Korban ditemukan dalam kondisi tertimbun tanah longsor. Ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," ungkap Kompol Wirawan. 

Terpisah Perbekel Lemukih Made Jaya Harta mengatakan, sehari-hari korban magang di salah satu hotel kawasan Nusa Dua.

Saat kejadian, pria malang itu sejatinya hendak pulang ke kampung halaman untuk merayakan Nyepi bersama orangtua.

Namun takdir berkata lain, korban tewas dalam perjalanan pulang akibat tertimbun longsor.

Ditambahkan Harta, tiap pulang kampung korban biasanya melintas di jalur Desa Lemukih.

Namun mengingat kemarin hujan deras, orangtuanya pun meminta agar anak bungsu dari dua bersaudara itu melintas di jalur nasional (Desa Gitgit), mengingat jalur Desa Lemukih juga rawan terjadi bencana longsor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved