Berita Bangli

44 Pasien Gawat Darurat Dilarikan Ke RSUD Bangli Saat Nyepi

Rumah sakit umum daerah (RSUD) Bangli menerima kunjungan pasien gawat darurat selama hari Nyepi, Senin (11/3/2024).

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Muhammad Fredey Mercury/Tribun Bali
RSUD Bangli - 44 Pasien Gawat Darurat Dilarikan Ke RSUD Bangli Saat Nyepi 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Rumah sakit umum daerah (RSUD) Bangli menerima kunjungan pasien gawat darurat selama hari Nyepi, Senin (11/3/2024).

Berdasarkan data, dalam sehari RSU menerima 44 pasien gawat darurat.

Direktur RSU Bangli dr I Dewa Gede Oka Darsana saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dari total 44 pasien gawat darurat, 22 pasien diantaranya menjalani rawat inap. 

"Pasien datang dengan berbagai keluhan kasus emergency. Mulai dari jantung, demam dan lainnya. Sementara pasien yang perlu menjalani tindakan operasi tidak ada," ujarnya Selasa (12/3). 

Keluhan penyakit jantung dialami oleh warga negara asing (WNA) yang kebetulan menginap di Kintamani. Pasien tersebut dirujuk dari Puskesmas Kintamani.

"Pasien telah mendapat penanganan. Setelah konsul dengan dokter spesialis jantung serta menjalani observasi di IGD, pasien sudah diperbolehkan kembali ke penginapan diantar mobil ambulans," ucapnya. 

Dikatakan pula, pelayanan rawat jalan/Poliklinik di RSUD Bangli tutup mulai hari Jumat (8/3/2024) hingga Selasa (12/3/2024), berkenaan dengan libur hari raya Kuningan hingga Nyepi.

Kendati demikian, pelayanan rawat inap dan emergency masih tetap dilayani 24 jam penuh.

Begitupun pada hari Nyepi, seluruh pelayanan emergency tetap dibuka. Seperti UGD, kamar operasi, hingga ruang rawat inap. 

Baca juga: 4 Orang Keluar Saat Nyepi Didenda Beras 25 Kilogram di Ubud


"Termasuk juga menyiapkan SDM. Total ada 143 tenaga kesehatan yang disiapkan. Mulai dari dokter spesialis hingga penunjangnya. Seperti dokter umum, perawat, bidan, pendamping pasien, farmasi," ungkapnya. 

Tak hanya tenaga kesehatan, pihaknya juga menyiagakan petugas sarana penunjang. Seperti staf IT hingga petugas teknisi.

Sehingga apabila ada gangguan kelistrikan bisa segera diantisipasi.

"Kami juga menambah driver ambulans, sehingga saat kejadian darurat bisa segera diantisipasi. Namun kami juga menekankan selama penanganan masih bisa dilakukan di RSUD Bangli, kami tidak lakukan upaya rujukan," tegasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved