Berita Klungkung

Jaringan Pipa di Klungkung Dari Zaman Belanda, Perumda Usul Peremajaan

Jaringan Pipa di Klungkung Dari Zaman Belanda, Perumda Usul Peremajaan

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Direktur Perumda Panca Mahottama Klungkung I Nyoman Renin Suyasa. 

 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Perumda Panca Mahottama Klungkung, berencana mengusulkan anggaran ke pemerintah pusat untuk melakukan peremajaan jaringan air di wilayah Kecamatan Klungkung

Mengingat sebagaian besar jaringan yang ada di Kecamatan Klungkung, khususnya di wilayah perkotaan merupakan jaringan pipa yang sudah ada dari zaman penjajahan Belanda.

Direktur Perumda Panca Mahottama Klungkung I Nyoman Renin Suyasa mengatakan, gangguan layanan air bersih bagi warga di perkotaan, tidak terlepas dari kondisi jaringan pipa yang sudah uzur. 

Baca juga: Cuaca Ekstrem Makan Nyawa: Kecelakaan, Gadis 20 Tahun Tewas Dihadapan Ibunya, Tertimpa Pohon

Jaringan tersebut telah dibangun sejak zaman kolonial Belanda, yang membentang dari Desa Akah hingga Desa Kamasan.

"Jaringan pipa tersebut rawan bocor, sehingga mengganggu distribusi air bersih ke para pelanggan," ujar Renin Suyasa.

Menurutnya tingkat kebocoran jaringan pipa dari zaman Belanda tersebut cukup tinggi, yakni 35 persen. Sehingga cukup menganggu distribusi air bersih ke pelanggan.

Baca juga: Nyepi di Jembrana, Terjadi Ketegangan Saat Knalpot Brong Digas Kencang, Aparat Rapat Darurat

 Selain itu, karena jaringan pipa yang sudah berusia tua, banyak sedimen yang mempersempit diameter lubang pipa. Ini imbasnya juga ke volume air yang didistribusikan perdetiknya.


"Masalah ini yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi kami," jelas Renin.


Untuk mengganti semua jaringan pipa dari zaman kolonial Belanda itu, diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp15 Miliar. Rencana peremajaan jaringan pipa tersebut telah dirancang dalam DEDnya (Detail Engineering Design).


Hanya saja karena anggaran yang cukup besar, Perumda Air Minum Panca Mahottama Kabupaten Klungkung akan mengusulkan rencana tersebut ke pemerintah pusat.


"Ini sudah ada DED-nya, semoga bisa segera terealisasi. Usulannya Rp15 miliar, masih proses usulan tahun ini," jelas Renin Suyasa, Selasa (12/3/2024).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved