Pemotor Tewas di Badung
Nyoman Sumarta Tewas Tertimpa Pohon di Badung, Anggota Rindam Udayana Juga Jadi Korban Pohon Tumbang
I Nyoman Sumarta (29) tewas karena tertimpa pohon saat melintas di depan Kuburan Banjar Kiadan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Pohon tumbang berdiameter 60 cm juga terjadi di Jalan Denpasar-Gilimanuk Banjar Selemadeg Kelod, Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Rabu malam.
Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sugianyar Ardika mengatakan, pohon tumbang menutup badan jalan.
Di Buleleng, pohon tumbang di Banjar Dinas Yeh Ketipat, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, menimpa pengendara mobil.
Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, pohon tumbang itu menimpa mobil Suzuki Grand Vitara berwarna putih DK 174 YU. Mobil tersebut milik Ketut Catur (36), guru di SDN 2 Wanagiri.
Kompol Wirawan menyebut, korban berkendara bersama istrinya. Mereka datang dari arah Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada.
Namun saat melintas di TKP, pohon Lenggung yang berukuran cukup besar dan tinggi yang terletak di sebelah utara jalan tiba-tiba tumbang dan menimpa mobil milik korban.
Beruntung korban serta istrinya berhasil selamat.
Namun akibat kejadian ini, mobil miliknya mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian atap dan kaca depan.
"Korban dan istrinya selamat, namun mereka sangat takut dan syok akibat kejadian ini. Kondisi cuaca saat ini buruk. Ada hujan dan angin kencang. Arus lalulintas di Puncak Wanagiri juga ramai," terang Kompol Wirawan.
Di Bangli, pohon tumbang menutup akses jalan hingga menyebabkan gangguan lalu lintas.
Pohon tumbang juga menimpa bangunan rumah hingga tempat ibadah.
Kalak BPBD-Damkar Bangli, I Wayan Wardana mengatakan, setidaknya ada tiga kecamatan yang terdampak akibat pohon tumbang, yakni Kecamatan Bangli, Tembuku dan Kintamani. (gus/rtu/ang/mer)
BMKG Minta Warga Waspada
SEBELUMNYA Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar telah meminta kewaspadaan warga terkait adanya potensi terjadinya hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali pada pagi hingga malam hari yang disertai kilat/petir dan angin kencang dengan kecepatan 8-54 kilometer/jam.
"Cuaca 3 hari kedepan 10-12 maret 2024 terdapat potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Bali bagian Utara, Tengah, Selatan dan Timur. Kecepatan angin berkisar 8-54 kilometer/jam, waspada juga gelombang tinggi dapat mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok hingga Samudera Hindia selatan Bali," kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, Minggu 10 Maret 2024 lalu.
Cahyo menjelaskan, berdasarkan Osiliasi Madden-Julian (OMJ) dalam fase 4 di Samudera Hindia hal ini berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
"Terdapat daerah pertemuan angin atau konvergensi di sekitar wilayah Bali sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif," jelasnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menangani peristiwa dua pohon tumbang dalam semalam, Selasa 12 Maret 2024.
Kejadian pertama pohon tumbang menghalangi badan jalan di Jalan Tukad Yeh Aya IX/25, Denpasar Selatan yang disebabkan angin kencang, pukul 19.46 Wita.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan, pohon tumbang tersebut hingga menimpa tembok rumah warga menyebabkan kerugian materiil sekitar Rp 3 juta.
Pusdalops BPBD Denpasar mengarahkan Tim Reaksi Cepat Regu 4 dengan Damkar Kota Denpasar mengarah ke TKP (tempat kejadian perkara) dan melakukan penanganan terhadap pohon tumbang.
Tak ada satu jam, kejadian pohon tumbang juga terjadi di Jalan Tantular, Denpasar Timur, yang menyebabkan akses jalan tertutup batang pohon, pukul 20.11 Wita.
"Karena angin kencang sehingga pohon tumbang menghalangi akses jalan rumah," bebernya. (ian)
Gedung SDN 3 Bongkasa Badung Rusak
GEDUNG Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Bongkasa di Banjar Kambang, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung rusak tertimpa pohon, Minggu 10 Maret 2024.
Bangunan rusak dengan atap yang jebol dan genting berserakan di dalam ruangan kelas.
Beruntung saat kejadian para siswa sedang libur Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Nyepi sehingga tidak ada korban jiwa.
Namun akibat tertimpa pohon ini membuat atap gedung ambruk dan ruangan kelas kotor.
Agar proses belajar mengajar tetap bisa dilaksanakan, siswa kelas 3 yang gedungnya ambruk terpaksa dipindah ke ruangan komputer.
Namun rusaknya bangunan tersebut sudah menjadi atensi pemerintah setempat.
Kabid Pendidikan SD, Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja, Rabu 13 Maret 2024, mengaku proses belajar mengajar pada Rabu 13 Maret 2024, terpaksa dipindahkan.
Lantaran gedung yang biasa dipakai sebagai ruang kelas 3 itu masih berantakan berisi puing-puing reruntuhan atap dan plafon.
"Bencana itu sudah terjadi pada 10 Maret 2024 lalu. Bahkan sudah dilakukan pengecekan," ujarnya, Rabu 13 Maret 2024.
Dikatakannya, akibat pohon tumbang itu satu unit gedung yang biasa digunakan sebagai ruang kelas 3 rusak.
Bangunan yang rusak itu sudah ditinjau. Untuk sementara aktivitas belajar dan mengajar siswa kelas 3 dipindah ke ruang yang aman.
Disebutkannya, bangunan yang rusak itu dibangun tahun 2009. Untuk perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Untuk perbaikan kita ada anggaran pemeliharaan di Dinas Pendidikan kalau memungkinkan anggarannya cukup kita pakai itu dulu. Tapi kalau tidak kita koordinasikan ke TAPD (tim anggaran pemerintah daerah)," tegasnya.
Rusaknya ruang kelas SD 3 Bongkasa langsung diatensi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, Rabu.
Pengecekan kerusakan bangunan yang disebabkan oleh bencana alam itu pun langsung dikaji.
Dari hasil pengkajian, BPBD memprediksi kerugian akibat rusaknya bangunan itu sekitar Rp 60 juta.
Kerusakan bangunan sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung.
Kabid Bidang II Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Ketut Murdika mengatakan, kejadian pohon tumbang akibat cuaca buruk tersebut terjadi Minggu 10 Maret 2024.
Pihaknya sudah langsung mengecek ke lokasi.
Bagian bangunan yang rusak yakni atap dan plafon jebol. Luas bangunan sekitar 6x6 meter.
"Hanya satu bangunan yang rusak, karena tertimpa pohon yang tumbang. Pohon lapuk dan cuaca ekstrim," jelasnya.
Terkait dengan kerugian, Murdika memperkirakan sekitar Rp 60 juta.
Namun pihaknya masih berkoordinasi dengan Disdikpora.
"Untuk sementara proses belajar mengajar dipindah ke ruangan lainnya, jadi tidak ada masalah. Namun untuk perbaikan kita masih koordinasikan," imbuhnya. (gus)
Kumpulan Artikel Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.