Berita Bali
Jangan Anggap Remeh Penyakit Psoriasis, ERHA Berikan Edukasi dan Pendampingan Penyintas di Bali
dr. I Gusti Ayu Raka Susanti: gaya hidup dan pola makan sangat mempengaruhi dalam kasus penyakit psoriasis
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PSORIASIS merupakan suatu penyakit autoimun yang tidak hanya menyerang kulit, namun juga sendi dan seluruh bagian tubuh penderitanya.
Meski tidak menular, data yang dihimpun oleh Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI) yang berada di bawah naungan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyatakan sekitar dua hingga tiga persen penduduk Indonesia diduga menderita psoriasis.
Hadir di Bali, ERHA melakukan pendampingan dan dukungan bagi masyarakat yang menderita penyakit psoriasis pada Sabtu 16 Maret 2024, di Hotel Swiss Belhotel Rainforest Kuta.
Chief Corporate Affairs ERHA, Andreas Bayu Aji mengatakan penyintas psoriasis kerap mendapatkan diskriminasi akibat stigma yang berkembang tentang penyakit yang mereka idap.
Baca juga: CIRI-CIRI Umum Penyakit Autoimun yang Patut Diwaspadai, Mulai dari Kelelahan Hingga Mual-mual
“Kami tergerak untuk memberikan pendampingan hingga fasilitas berobat yang baik, sekaligus memberikan edukasi bagi masyarakat terkait psoriasis yang merupakan penyakit tidak menular ini,” ujar Andreas pada Tribun Bali.
Melalui program CSR ini, ERHA ingin memberikan dampak positif yang signifikan bagi penderita psoriasis di Bali.
dr. I Gusti Ayu Raka Susanti, M.Kes selaku Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bali menambahkan, gaya hidup dan pola makan sangat mempengaruhi dalam kasus penyakit psoriasis.
Masyarakat tentu saja harus diedukasi tentang penyakit psoriasis.
“Penyakit ini bisa menular dari golongan usia berapapun. Tetapi anak-anak sangat rendah peluangnya, dimulai dari remaja hingga orang dewasa bisa terserang psoriasis,” ucap dr. Gusti Ayu Raka.
dr. Gusti Ayu menambahkan, kondisi psoriasis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan dan menyebabkan sel-sel kulit tumbuh dengan cepat, biasanya dalam tempo beberapa hari, daripada siklus normal beberapa minggu.
Biasanya, para penderita psoriasis akan mengalami beberapa gejala umum, seperti bercak merah atau ruam pada kulit dengan penutupan putih atau perak, disebut sisik.
“Para penderita psoriasis tentunya membutuhkan pengobatan, dan juga dukungan untuk menjalankannya,” tutup dr. Gusti Ayu.(*)
Kumpulan Artikel Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.