Berita Denpasar
Banjir Melanda Jalan Gunung Salak Denpasar, Air Kiriman dan Sumbatan Sampah Jadi Penyebab
Banjir Melanda Jalan Gunung Salak Denpasar, Air Kiriman dan Sumbatan Sampah Jadi Penyebab
Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada Minggu, 24 Maret 2024 malam, banjir melanda kawasan Jalan Gunung Salak menuju ke Jalan Kesambi Denpasar.
Dimana tinggi air bahkan hampir selutut orang dewasa.
Hal itu pun membuat beberapa pengendara kesulitan melintas bahkan ada yang kendaraannya mati.
Terkait banjir tersebut, Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR, Gandhi Dananjaya Suarka mengatakan ada dua hal penyebab banjir tersebut.
Pertama yakni karena ada air bah kiriman dari Badung.
“Karena ada air kiriman dari Badung terutama wilayah Kerobokan dan Dalung. Kalau hujan lebat di wilayah itu, maka airnya mengalir ke sana lewat saluran irigasi,” kata Gandhi saat dihubungi Senin, 24 Maret 2024.
Sementara penyebab kedua dikarenakan adanya sumbatan pada saluran drainase.
Dimana banyak sumbatan oleh sampah utamanya sampah kayu dan pohon pisang.
“Di daerah Gunung Salak terjadi penyempitan saluran, pendangkalan, kerusakan dan penyumbatan saluran oleh sampah,” katanya.
Baca juga: Kasus Bullying, Sepeda Listrik Hingga Bawa Ponsel di Sekolah Jadi Perhatian Polres Gianyar
Sehingga saat air besar lewat di saluran air, maka air pun akan meluap ke jalan.
Terkait hal itu, pihaknya pun menerjunkan petugas untuk melakukan pembersihan dari sumbatan.
“Kami rutin bersihkan di kawasan ini, tapi terjadi lagi sumbatan kayu dan pohon pisang,” katanya.
Pihaknya pun mengaku jika selama ini petugas telah rutin menyasar pembersihan drainase atau saluran air pada daerah rawan banjir.
Seperti halnya drainase di sekitaran Jalan Pura Demak sehingga kini tak terjadi banjir lagi.
Selanjutnya pihaknya akan melakukan pembersihan secara rutin dengan menyasar titik banjir ini.
"Yang akan lebih kami intensifkan di beberapa titik untuk pembersihan seperti Jalan Moh Yamin, Tukad Yeh Aye, Jalan Ratna," katanya.
Pihaknya juga akan melakukan pengerukan sedimentasi pada saluran air seperti yang dilakukan di Tukad Teba jalan Imam Bonjol.
"Di sana air kerap meluap. Kini setelah dibersihkan sampahnya dan dikeruk, kemarin aman," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi melalui desa dan kelurahan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tak membuang sampah ke saluran air.
"Karena masih banyak masyarakat yang belum sadar dan membuang sampah ke saluran drainase maupun sungai," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.