Tips Kesehatan
Kenali Lebih Dekat Epilepsi, Cerita Sembuhnya Dua Pasien Ini Setelah Operasi
Kenali Lebih Dekat Epilepsi, Cerita Sembuhnya Dua Pasien Ini Setelah Operasi
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Siloam Hospitals Bali merupakan salah satu rumah sakit unggulan akan penanganan saraf dan bedah saraf di bidang epilepsi.
Testimoni Keluarga Pasien Epilepsi
I Nyoman Swangangga keluarga salah seorang pasien epilepsi mengaku kaget bahwa putrinya terkena epilepsi di usia 14 tahun.
"Berumur 14 tahun baru muncul mulai kejang padahal dari bayi sampai 14 tahun normal tidak ada tanda-tanda epilepsi. Saya bawa ke rumah sakit kabupaten dan mendapatkan penanganan dari dokter spesialis saraf," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu masih terus mengalami kejang dan tidak ada perubahan membaik putrinya disarankan atau dirujuk ke RS Siloam untuk penanganan lebih lanjut.
Saat itu tahun 2020 saat pandemi Covid-19, Swanggangga membawa putri tercintanya ke RS Siloam dan semua obat sesuai dosis dan jam minum telah dilakukan secara disiplin.
Namun belum memberikan tanda-tanda membaik karena masih sering kejang-kejang hingga rawat inap.
Hingga pada akhirnya dr. Gusti Ayu Made Riantarini menyarankan agar dilakukan operasi.
"Seiring dengan waktu dikasih tahu sama dokter Rini, bapak mau anaknya dioperasi? karena penanganan dengan obat tidak membuahkan kesembuhan. Kami jawab iya dan sanggup," kata Nyoman Swangangga.
Saat itu keluarga optimis, percaya, yakin dan tidak ragu dengan pilihan penanganan cara operasi.
Kini sang putri telah sembuh dari epilepsi dan sudah tidak mengkonsumsi obat-obatan lagi seperti dulu.
"Kesembuhan anak saya saat ini astungkara berkat tangan-tangan profesional bapak ibu dokter Siloam," ucapnya.
Sementara itu, I Kadek Dwi Jana menyampaikan bahwa putrinya NKSD (15), mengalami kejang-kejang sejak berusia 3 bulan dan sudah melakukan pengobatan serta penanganan ke berbagai rumah sakit.
Seiring berjalannya waktu saat itu dirinya mendapatkan saran untuk ditangani di RS Siloam.
"Sampai akhirnya kami diperkenalkan di Siloam metode terapi penurunan dosis obat yang mulai dari 6 macam obat hingga 3 macam obat," ungkapnya.
Setelah dilakukan terapi penurunan dosis obat dilanjutkan dengan operasi agar sembuh selamanya dan sejak 7 bulan setelah menjalani operasi sang anak sudah tidak mengalami kejang sama sekali.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.