Penemuan Mayat di Selokan
Jenazah Ketut Ceko Dititip di RSUD Sanjiwani Gianyar, Keluarga Akan Lakukan Upacara Kremasi 4 April
Jenazah Ketut Ceko Dititip di RSUD Sanjiwani Gianyar, Keluarga Akan Lakukan Upacara Kremasi 4 April
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Sehingga mengalami benturan berat di kepala.
Sepeda motor yang dibawa saat itu berupa Vario DK 5954 LO.
I Ketut Ceko selama ini dikenal sebagai penjual jejaitan atau sarana upakara.
Sejumlah warga yang ditemui di kawasan Desa Bedulu, Senin 1 April 2024, awalnya menduga korban jatuh saat mencari klepan atau daun kelapa tua.
Lalu tubuhnya dihanyutkan air sungai.
Sebab keseharian Ceko memang kerap mencari klepan untuk kepentingan jualannya.
"Biasanya nyari klepan untuk jualan, karena orangnya memang jualan jejaitan untuk menyambung hidup," ujar Pak Nyoman, saat ditemui di kawasan Desa Bedulu.
Namun setelah dilakukan penyelidikan oleh Polsek Blahbatuh, ternyata diduga korban jatuh ke proyek drainase.
Seorang warga setempat, I Wayan Sana berharap dengan kejadian ini, pengerjaan proyek drainase yang dilakukan oleh Dinas PUPR Bali itu dievaluasi.
Sebab, dari pantauannya, tidak terdapat rambu atau penanda pada proyek ini, sehingga saat gelap sangat membahayakan.
"Tidak ada penanda dalam proyek tersebut, jadi kalau malam tidak terlihat. Semoga dievaluasi, supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat di Jalan Raya Goa Gadjah, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali digegerkan dengan temuan mayat di saluran drainase.
Lokasi tepatnya berada di Banjar Goa, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali.
Mayat ditemukan pada Senin 1 April 2024 sekira pukul 08.10 Wita.
Hal tersebut mengakibatkan lalu lintas setempat mengalami kemacetan parah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.