Berita Nasional

PROJO Nilai Pemilu 2024 Berlangsung Jurdil, Singgung Kehadiran 4 Menteri di Sidang MK

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menilai, tidak ada kecurangan yang terjadi selama proses pemilu tahun ini.

Istimewa
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menilai, tidak ada kecurangan yang terjadi selama proses pemilu tahun ini. Kata dia, selisih suara antara Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan pasangan terpilih Prabowo-Gibran sangat besar. 

TRIBUN-BALI.COM - DPP PROJO menilai pemanggilan empat menteri Kabinet Indonesia Maju sebagai saksi dalam persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak akan memengaruhi legitimasi kemenangan pasangan terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menilai, tidak ada kecurangan yang terjadi selama proses pemilu tahun ini. Kata dia, selisih suara antara Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan pasangan terpilih Prabowo-Gibran sangat besar.

"Bagi PROJO, kehadiran keempat menteri Jokowi tersebut menunjukkan Pemilu 2024 berlangsung secara jujur dan adil. PROJO mengapresiasi para menteri yang telah hadir di MK untuk memberikan keterangan sesuai tugas dan wewenangnya sehingga dapat menambah pertimbangan majelis hakim MK dalam memutuskan putusan yang adil dalam sengketa Pilpres 2024," kata Budi Arie Setiadi seperti dikutip pada Senin (8/4).

Baca juga: Golkar Ingin Koalisi Partai Pilpres, Usung Pasangan Calon Pilkada Serentak 2024, Ini Strateginya!

Baca juga: Butuh 31.652 Fotokopi KTP untuk Maju! Syarat Calon Independen Kepala Daerah Tabanan

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menilai, tidak ada kecurangan yang terjadi selama proses pemilu tahun ini. Kata dia, selisih suara antara Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan pasangan terpilih Prabowo-Gibran sangat besar.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menilai, tidak ada kecurangan yang terjadi selama proses pemilu tahun ini. Kata dia, selisih suara antara Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan pasangan terpilih Prabowo-Gibran sangat besar. (KOMPAS.COM/PALUPI ANNISA)

Empat menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) memenuhi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memberikan keterangan dalam sidang PHPU pada Jumat (5/4).

Keempat menteri itu adalah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Mensos Tri Rismaharini.

Keempat menteri Jokowi hadir bersama sejumlah jajaran pejabat Eselon I. "Masing-masing ada satu staf pejabat Eselon I yang hadir, dari kami yang hadir ada sekretaris Menko PMK Andie Megantara dan Deputi I bidang bansos Prof. Nunung, terima kasih Yang Mulia," kata Muhadjir Effendy di persidangan.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, Mensos Risma merupakan menteri yang pertama hadir di Gedung MK. Ia hadir sekitar pukul 07.25 WIB. Risma tampak mengenakan batik berwarna cokelat dan kerudung hitam.

Selang beberapa menit kemudian, giliran Airlangga yang tiba dengan mengenakan setelan jas. Kemudian disusul Sri Mulyani yang tiba sekitar pukul 07.30 WIB dengan mengenakan blus berwarna hitam. Menko PMK Muhadjir Effendi yang juga mengenakan setelan jas datang paling akhir di gedung MK. Ia tiba di kawasan Gedung MK sekitar pukul 07.50 WIB. (tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved