Berita Bali

TRAGIS! Ditinggal Mudik, Bengkel Las di Kerobokan & Kamar Kos di Klungkung Dilalap Si Jago Merah

Tradisi mudik Lebaran adalah rutinitas setiap hari raya Idul Fitri. Namun naas, beberapa tempat di Bali malah terjadi kebakaran saat ditinggal mudik.

Pixabay
Ilustrasi - Tradisi mudik Lebaran adalah rutinitas setiap hari raya Idul Fitri. Namun naas, beberapa tempat di Bali malah terjadi kebakaran saat ditinggal mudik ini.  

TRIBUN-BALI.COM - Tradisi mudik Lebaran adalah rutinitas setiap hari raya Idul Fitri. Namun naas, beberapa tempat di Bali malah terjadi kebakaran saat ditinggal mudik ini. 

Tragedi kebakaran hebat terjadi di Badung, tepatnya di Jalan Raya Kedampang No. 35, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, pada Rabu 10 April 2024 sekitar pukul 22.30 WITA.

Saat musibah kebakaran terjadi, para pemiliknya sedang mudik ke pulau Jawa. Sontak kebakaran itu pun membuat warga sekitar panik, karena api mendadak besar. Bahkan saat api berkobar, juga terdengar suara ledakan yang membuat api semakin membesar.

"Kemarin ada dua gudang furniture dan satu bengkel las yang terbakar di wilayah Kerobokan Kelod," ujar kasi Humas Polres Badung, IPDA Putu Sukarma, Kamis 11 April 2024 pagi.

Baca juga: TRAGEDI Kecelakaan Renggut Nyawa Anak Wakil Bupati Jembrana, Nengah Tamba Ucapkan Belasungkawa

Baca juga: JUDI Slot Jadi Petaka, Risa Nekat Curi Motor Tetangga Kos, Simak Kata Kapolres Buleleng 

Dua tempat usaha furniture dan bengkel las di Jalan Raya Kedampang No. 35, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, terbakar, Rabu 10 April 2024
Dua tempat usaha furniture dan bengkel las di Jalan Raya Kedampang No. 35, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, terbakar, Rabu 10 April 2024 (Istimewa)

 

Pihaknya mengakui dari pendataan yang dilakukan, ada satu unit mobil terbakar yang merupakan pemilik bengkel las. Selain itu pada dua gudang funiture, ada puluhan furniture serta sofa dan alat-alat di bengkel las yang terbakar.

"Tidak ada korban jiwa, karena pemilik tempat usaha itu sedang mudik. Namun warga sempat panik karena sempat terdengar ledakan, ternyata dari tabung gas yang terbakar di bengkel las," bebernya.

Lebih lanjut dijelaskan, kobaran api pertama kali muncul di Sakera Furniture. Banyaknya material kayu dan kain membuat api cepat membesar. Selanjutnya merembet Darma Las yang berada di sebelah utara.

"Tabung las dan tabung oksigen meledak dan api membesar merembet ke Dom Interior," ucap Sukarma.

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini Tim Inafis Polres Badung masih menyelidiki penyebab kebakaran itu. Sementara terkait kerugian masih dilakukan pendataan.

Mengingat ketiga usaha dan barang-barang di dalamnya semuanya terbakar, termasuk satu unit mobil pikup milik Darma Las.

"Masih lidik, karena itu wilayah perbatasan, bahkan ada lokasinya di Denpasar. Sementara dari kejadian itu api bisa dipadamkan sekitar pukul 02.00 dini hari," imbuhnya. (*)

Dua tempat usaha furniture dan bengkel las di Jalan Raya Kedampang No. 35, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, terbakar, Rabu 10 April 2024.

Rumah kos lantai dua di Jalan Puputan, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin kebakaran, Kamis (11/4/2024).
Rumah kos lantai dua di Jalan Puputan, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin kebakaran, Kamis (11/4/2024). (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Rumah kos lantai dua di Jalan Puputan, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin juga kebakaran, Kamis (11/4/2024). Ada delapan kamar kos yang ludes dilalap api. Kebetulan kamar kos tersebut saat kebakaran kosong, karena penghuninya masih mudik.

Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan padamkan api, karena lokasi kebakaran di lantai II dan atap bangunan yang berbahan seng.

Kasatpol PP dan Damkar Klungkung Dewa Putu Suarbawa mengungkapkan, pihaknya mengerahkan belasan personel untuk padamkan api.

"Situasi api besar sekali di lantai dua, kami berupaya semprot dari atas tapi air tidak masuk. Mengingat atap bangunan dari seng, air tidak maksimal mengguyur api di titik terbakar," ungkap Dewa Putu Suarbawa, Kamis (11/4/2024).

Hal ini membuat petugas pemadam kebakaran mengambil resiko, dengan masuk langsung ke bangunan yang terbakar.

Hal ini harus dilakukan, untuk mengantisipasi kebakaran meluas ke bangunan lainnya. Mengingat lokasi kebakaran merupakan kawasan padat penduduk.

"Petugas masuk ke bangunan untuk padamkan api. Fokus kami menghambat api meluas ke bangunan lainnya," jelas Dewa Putu Suarbawa.

Proses pemadaman api juga dibantu oleh armada dan petugas dari Pemadam Kebakaran Gianyar.

Butuh waktu sekitar 2 jam, bagi petugas pemadam kebakaran mampu memadamkan api. Ketika dilakukan upaya pendinginan, api kembali muncul.

Sehingga petugas pemadam kebakaran harus melakukan kerja extra dalam memadamkan api.

"Lantai dua ludes terbakar, perabotan, alat-alat dalam kamar kost semua terbakar. Tapi api berhasil kami cegah untuk tidak merembet ke bangunan lainnya," jelas Suarbawa. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved