Politik Nasional
PRABOWO & Megawati Akan Bertemu, Masih Cari Hari Baik, TKN Ungkap Hubungan Ketum PDIP dan Gerindra
Afriansyah menyatakan, sejatinya hingga hari ini, hubungan kedua ketua umum partai politik itu tidak memiliki masalah apapun.
TRIBUN-BALI.COM - Usai panasnya persaingan dalam Pilpres 2024, antara 3 calon presiden dan wakil presiden. Sampai terpilihnya Prabowo-Gibran secara resmi, menjadi Presiden Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia.
Belum ada kabar ihwal koalisi antar partai yang bersaing, khususnya dalam pembagian kursi di eksekutif pemerintahan.
Namun belakangan dikabarkan bahwa Megawati dan Prabowo, akan segera melakukan pertemuan.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, membeberkan hubungan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di tengah santernya rencana pertemuan kedua tokoh tersebut.
Afriansyah menyatakan, sejatinya hingga hari ini, hubungan kedua ketua umum partai politik itu tidak memiliki masalah apapun.
Bahkan kata Afriansyah, Prabowo dan Megawati memang telah berkawan sejak lama.
Baca juga: GIRI Prasta Tanggapi Kabar Dirinya Bersaing Dengan Koster Dalam Pilgub Bali, Tunggu Perintah Alam!
Baca juga: Beda Aliran PDIP di Pilkada Bali 2024: Jembrana Belum Tentukan Arah, Gianyar Kembali Usulkan Koster

"Terkait pertemuan ibu Megawati dengan pak Prabowo kan beliau itu kan berkawan lama, ya hubungan selama ini baik-baik saja tidak ada masalah," kata Afriansyah kepada Tribunnews.com, Jumat (12/4/2024).
Atas hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (Sekjen PBB) tersebut, meminta agar rencana pertemuan keduanya tidak perlu dijadikan masalah.
Jika nantinya ada pembahasan soal perkembangan politik, kata dia, hal itu murni untuk kebersamaan membuat Indonesia menjadi lebih maju.
"Nanti kaitannya ada pembicaraan politik antara ketua umum Gerindra dengan ketua umum PDIP yang mana ingin membangun Indonesia yang lebih baik ya tentunya lebih bagus," ujar dia.
Pasalnya kata Afriansyah, dalam upaya untuk memajukan suatu negara, perlu adanya kerja sama antar tokoh dan elemen bangsa.
Sehingga, dirinya menilai rencana pertemuan itu positif untuk Indonesia.
"Bangsa ini kan tidak bisa diurus oleh sekelompok atau segelintir orang saja jadi harus bersatu. Saya pikir pertemuan ini bagus dan positif buat Indonesia dan buat kita semua," tukas Afriansyah.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menegaskan, rencana pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto tak berarti partainya bergabung dengan pemerintahan 2024-2029.
"Ya pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan," kata Basarah di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024).
Basarah menjelaskan, Indonesia berpedoman pada Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara.
"Pancasila yang kita anut sebagai falsafah berbangsa dan bernegara kita pada esensinya adalah mengajarkan gotong royong," ujarnya.
Namun, dia menuturkan bahwa demokrasi gotong royong tidak harus diartikan semua bergabung dalam pemerintahan.
"Bisa saja kita sama-sama bergotong royong membangun Negara Republik Indonesia ini baik berada di luar maupun di dalam pemerintahan," ucap Basarah.
Prinsipnya, kata Basarah, semua pihak akan bekerja sama apapun posisinya untuk membangun bangsa dan negara.
Dia mengungkapkan, PDIP akan melakukan pengawasan apabila berada di luar Pemerintahan Prabowo.
Kendati demikian, Basarah menambahkan, keputusan strategis partai akan diputuskan Megawati.
"Sehingga pada akhirnya kami kader-kader PDIP terutama kami di DPP akan menunggu bagaimana sikap politik terakhir yang akan Ibu Mega putuskan," ungkapnya.
Saat ini, PDIP menunggu sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berlangsung.
"Mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," ucap Basarah.
(*)
HASTO Peluk Cium Istri Usai Vonis 3,5 Tahun, Terbukti Sediakan Rp 400 Juta untuk Suap Komisioner KPU |
![]() |
---|
JOKOWI Dicecar 22 Pertanyaan, Diperiksa 1 Jam Terkait Kasus Ijazah Palsu |
![]() |
---|
MEGAWATI Ingatkan Kepala Daerah Kader PDIP, Waspada Terjerat Kasus Hukum, Koster-Giri Go to Jakarta |
![]() |
---|
TITAH Megawati, Kepala Daerah PDIP Ikuti Retreat Gelombang II, Koster & 8 Bupati/Walikota dari Bali |
![]() |
---|
DAFTAR 10 Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang 2, Prabowo Beri Arahan Pamungkas di Hari Penutupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.