16 Anggota Jadi Dewan, DPD AMPI Bali Gelar Syukuran, Golkar Bali Siapkan Kuda Hitamnya!

TRIBUN-BALI.COM - Golkar Bali mengaku telah menyiapkan “Kuda Hitam” dalam rangka menghadapi Pilwali Denpasar pada November 2024 mendatang.

Pilwali bagi Golkar, adalah momentum penting dalam perhelatan politik. “(Pilwali) Denpasar mudah-mudahan dalam waktu dekat ini muncul satu nama baru. Anak muda.

Mungkin nanti kita rekomendasi untuk diskusi dengan adik-adik AMPI,” ungkap Dewa Made Suamba Negara selaku Wakil Ketua Bidang OKK (Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan) Golkar Bali pada acara syukuran DPD AMPI Bali, Minggu (21/4).

Meski enggan memberikan nama maupun inisial sosok yang bersangkutan, Suamba Negara menuturkan sosok tersebut bukan kader partai. Namun, sosok yang bersangkutan sempat menjadi simpatisan utama salah satu partai.

“Belum (berpartai). Tapi dia simpatisan partai. Termasuk simpatisan utama lah,” ujarnya.

Pasalnya, sosok tersebut tak termasuk dalam 5 nama yang diundang DPP Golkar ke Jakarta pada 6 April 2024 lalu sebagai Bacakada.

Baca juga: KPU Siap Terima Apapun Putusannya! Sidang Sengketa Pilpres, Prabowo-Gibran Dipastikan Tidak Hadir

Baca juga: KPU Buleleng Buka Rekrutmen PPK dan PPS, Akan Bertugas pada Pilkada Serentak 2024

Ada pun nama-nama yang mendapat undangan tersebut yakni I Wayan Mariana Wandhira, Putu Oka Mahendra, Ida Bagus Gede Udiyana, I Wayan Subawa, dan Ketut Suwandhi.

“Yang menjadi kuda hitam, di luar nama itu,” imbuhnya. Suamba Negara mengatakan, sosok yang dimaksudnya adalah anak muda yang aktif di masyarakat dan memiliki latar belakang entrepreneur.

Disinggung soal awal mula komunikasinya dengan Golkar, Suamba Negara tak menjawab banyak. Yang pasti, kata dia, sosok tersebut memiliki keinginan untuk membuat perubahan di Kota Denpasar menjadi yang lebih baik.

“Yang jelas dia punya keinginan untuk membuat perubahan di Denpasar,” jelas Suamba Negara.

Belum pasti kapan sosok tersebut akan diungkapkan Golkar ke publik. Pasalnya, Golkar akan menggelar survei dan memasukkan nama sosok tersebut guna mengetahui elektablitas yang bersangkutan. (mah)

AMPI Gelar Syukuran

DPD AMPI Bali menggelar syukuran di Wantilan DPD Golkar Bali, Minggu (21/4). Syukuran bertajuk Angayubagia dan Apresiasi Caleg DPD AMPI se-Bali itu digelar lantaran belasan anggota AMPI se-Bali berhasil lolos menjadi wakil rakyat.

Ketua DPD AMPI Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih menuturkan, ada sebanyak 45 kader AMPI se-Bali yang ikut bertarung pada Pileg Februari 2024 lalu.

Puluhan kader AMPI se-Bali itu dikatakan berebut kursi wakil rakyat di setiap tingkatan. Mulai dari DPR RI, DPRD Bali, hingga DPRD Kabupaten/Kota se-Bali.

Sementara itu, sebanyak 16 orang di antaranya berhasil menduduki kursi dewan. Rinciannya, 1 orang DPR RI, 2 orang DPRD Bali, sementara 13 orang sisanya berhasil menduduki kursi DPRD Kabupaten/Kota se-Bali.

“Dari AMPI (Bali) menyumbangkan 45 Caleg di seluruh tingkatan di Bali. Yang jadi Astungkara 16 anggota. Satu DPR RI, 2 DPRD Provinsi, sisanya DPRD Kabupaten/Kota,” ujarnya kepada Tribun Bali di sela-sela kegiatan.

Pria yang akrab disapa Ajus Linggih itu mengungkapkan, keberhasilan para kader AMPI se-Bali dalam merebut kursi anggota dewan lantaran adanya sejumlah faktor.

Salah satunya, yakni para pemilih pada Pemilu kali ini yang didominasi oleh generasi muda.

Hal tersebut, kata Ajus, menjadi keuntungan tersendiri bagi anggota AMPI se-Bali yang juga didominasi oleh generasi muda.

Bahkan, 45 kader AMPI se-Bali yang ikut bertarung tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 300 ribu suara pemilih pada Pileg Februari lalu.

“Pemilu kali ini diwarnai lebih banyak anak muda. Lebih dari 50 persen suara itu milenial dan Generasi Z. Itu mungkin yang membuat teman-teman AMPI (Bali) berhasil meraih suara lebih dari 300 ribu secara total,” pandangnya.

Di akhir, Ajus berharap agar para kader AMPI Bali yang berhasil lolos menjadi anggota dewan dapat memperjuangkan isu generasi muda.

Pasalnya, isu-isu baru disebut wajib diselesaikan dengan pemikiran yang baru. “Tentu bisa memperjuangkan isu anak muda, isu baru, dengan pemikiran baru. Karena kalau isu baru diselesaikan dengan cara lama, tentu tidak terselesaikan,” pungkasnya. (mah)