Profil

Profil I Wayan Buda Parwata, Eks Kuli Tinta yang Dipercaya Rakyat Raih Kursi DPRD Klungkung 4 Kali

Profil I Wayan Buda Parwata, politisi yang dahulunya pernah berkarir sebagai kuli tinta.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Wayan Buda Parwata, Berawal dari Wartawan Hingga Anggota DPRD Klungkung 4 Periode 

Profil I Wayan Buda Parwata, Eks Kuli Tinta yang Dipercaya Rakyat Raih Kursi DPRD Klungkung 4 Kali

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA – Profil I Wayan Buda Parwata, politisi yang dahulunya pernah berkarir sebagai kuli tinta.

I Wayan Buda Parwata kembali sukses meraih kursi anggota DPRD Kabupaten Klungkung periode 2024-2029. 

Politisi asal Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung tersebut merupakan politikus dari Partai Hanura

Menariknya, I Wayan Buda Parwata dahulunya adalah seorang jurnalis, dan kini tetap dipercaya oleh rakyat menjadi anggota DPRD selama 4 periode berturut. 

Baca juga: Profil I Nyoman Giri Prasta, Sosok Bupati Badung yang Masuk Bursa Calon Gubernur Pilkada Bali 2024

Perjalanan politik seorang Wayan Buda Parwata tidak terlepas dari profesinya di masa lalu.

Ia mengawali karirnya sebagai kuli tinta pada salah satu media cetak lokal di Bali pada tahun 2001.

Awalnya ia kerap mendapatkan tugas meliput kegiatan TNI /Polri, hingga berkembang ke liputan politik.

"Saat saya liputan politik, saya sering ditugaskan meliput kegiatan tokoh-tokoh PDIP dan PNI," ungkap Buda Parwata, Minggu (21/4/2024).

Di sanalah awal perkenalannya dengan tokoh PNI (Partai Nasional Indonesia) Bali, Wayan Sukla Arnata.

Dengan latar belakang wartawan, Buda Parwata lalu diminta menjadi Pimpinan Perusahaan Tabloid Suara Marhaen.

"Media Suara Marhaen itu untuk memberitakan perjuangan dan pemikiran-pemikiran Presiden RI Pertama Bung Karno, sekaligus memberitakan kegiatan-kegiatan PNI. Saya keliling mengantarkan tabloid Suara Marhaen itu ke pengurus-pengurus PNI di Kabupaten," ungkap Buda Parwata.

Mulai saat itulah, Buda Parwata mulai tertarik ke politik. Ia banyak mendapatkan ilmu-ilmu tentang marhaenisme dari

Ketua DPD PNI Marhaenisme Provinsi Bali waktu itu, Wayan Sukla Arnata. Hingga akhirnya Buda Parwata diminta ikut membesarkan PNI di Klungkung.

"Sukla Arnata itu guru politik saya. Beliau mengenalkan saya tentang apa itu Marhaenisme. Berkat beliau saya dapat bertemu langsung dengan putra putri Bung Karno sekaligus sebagai bahan berita di Tabloid Suara Marhaen yang saya pimpin. Buku-buku tentang pemikiran Bung Karno semua diberikan ke saya," ungkapnya.

Baca juga: Profil Putu Parwata, Ketua DPRD Badung yang Nyatakan Siap Ditugaskan Bertarung dalam Pilkada Badung

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved