Berita Gianyar

Administrasi Ketat, Gaji Sopir Angkot Gratis Gianyar Bali Terhambat 

Sebanyak 256 orang sopir angkot yang bertugas dalam program angkutan siswa gratis Gianyar Aman, Pemkab Gianyar, Bali saat ini sedang gelisah.

TribunMakassar
Ilustrasi Uang 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sebanyak 256 orang sopir angkot yang bertugas dalam program angkutan siswa gratis Gianyar Aman, Pemkab Gianyar, Bali saat ini sedang gelisah.

Sebab, gaji bulan Maret 2024 ini belum dibayarkan secara penuh oleh Damri.

Kondisi tersebut menyebabkan para sopir ini kesulitan ekonomi.

Baca juga: Bagiadi Jadi Kurir Untuk Bayar Utang, Diringkus Usai Nempel Sabu di Jalan Bedahulu Denpasar

Mereka menyebut, pembayaran gaji sopir hampir tidak pernah tepat waktu. Adapun waktu yang disepakati adalah tanggal 10.

"Gaji sopir angkot siswa gratis Gianyar tak pernah tepat waktu, padahal ada perjanjian tanggal 10 harus cair dan ini bulan 3 baru di bayar 1.500.000 (total Rp 2,5 juta) dan sisanya tidak ada kepastian kapan dibayar," ujar seorang sopir yang ingin identitasnya dirahasiakan, Selasa 30 April 2024.

Baca juga: Soal dan Jawaban Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 165, Kurikulum Merdeka: Modal Adverbs

Pihaknya pernah menanyakan ke Damri penyebab hal ini. Katanya terjadi permasalahan pada GPS dan alasan lain sistemnya rusak.

Meskipun saat ini mereka kesulitan ongkos BBM, para sopir mengaku akan tetap setia melayani para siswa pulang-pergi ke sekolah.

"Mudah-mudahan cepat dibayar, supaya tidak kesulitan beli BBM, jangankan BBM, buat beli makan saja rasanya susah," keluhnya.

Kepada Dinas Perhubungan Gianyar, I Made Arianta mengatakan, kewenangan pihaknya dalam hal ini adalah mengingatkan agar Damri segera membayar penuh gaji sopir angkot.

Namun dalam persoalan ini, Arianta tidak menyalahkan Damri.

Sebab pihaknya mengetahui, penyebab keterlambatan pembayaran tersebut dampak dari pihaknya di Dishub Gianyar, yang meminta agar data amprah gaji sopir dari Damri harus detail, sesuai dengan jarak tempuh, GPS, hari kerja dan sebagainya. Hal tersebut untuk menghindari temuan hukum.

"Kami ketahui, keterlambatan tersebut karena Damri baru mengajukan amprah pada Jumat kemarin, dan sekarang proses pencairannya masih di BPKAD. Keterlambatan amprah tersebut juga dikarenakan kami meminta agar data amprah tersebut detail, baik trayek, jarak tempuh. Hal tersebut untuk menghindari adanya temuan," ujarnya.

Arianta pun memuji kinerja Damri saat ini, yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Sekarang Damri mau membayar gaji sopir 50 persen sebelum amprahannya cair, kalau dulu sepeserpun tidak dibayar," ujarnya.

Arianta pun berpesan pada para sopir angkot, jika tidak ingin terjadi keterlambatan gaji secara terus menerus, pihaknya meminta 256 sopir yang terlibat dalam Program Angkutan Siswa Gratis Gianyar ini, agar disiplin, bekerja sesuai sistem yang telah ditentukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved