Berita Klungkung
Ratusan Pelajar Ikuti Lomba Menulis Aksara Bali di Daun Lontar, Yulia: Harus Telaten
beberapa pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hasanudin Klungkung tampak antusias mengikuti lomba menulis aksara Bali di daun lontar tersebut.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALl.COM, SEMARAPURA - Ratusan pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabuapten Klungkung mengikuti lomba menyalin aksara Bali di kertas ke daun lontar, Selasa 30 April 2024.
Lomba ini juga diikuti oleh pelajar dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hasanudin Klungkung.
Lomba menulis aksara Bali di daun lontar ini diselenggarakan di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe.
Para peserta yang mengikuti lomba ini didominasi perempuan dengan berpakaian adat.
Baca juga: Jadi Ajang Pelestarian dan Pengembangan Sastra, Bahasa dan Aksara Bali
Saat berada di lokasi lomba, para peserta lomba sudah mempersiapkan diri dengan membawa pangrupak (pisau khusus untuk menulis di daun lontar), bantal khusus untuk alas, kemiri bakar untuk memunculkan tulisan, hingga dulang atau meja belajar sebagai alas tulis.
Menariknya, beberapa pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hasanudin Klungkung tampak antusias mengikuti lomba menulis aksara Bali di daun lontar tersebut.
Seperti yang diungkapkan Yulia, seorang siswi dari MTs Hasanuddin Klungkung, mengaku sudah berulang kali ikut lomba menulis aksara Bali baik menulis diatas kertas maupun di daun lontar.
“Saya bisa memulis aksara Bali dari SD dan mulai ikut lomba dari kelas tujuh. Menulis aksara Bali di atas daun lontar memang sulit, pertama menggunakan pisau tajam, harus telaten agar tidak kena tangan dan menulisnya harus berlahan, agar daun lontar tidak robek," jelas Yulia.
Ketua Penyuluh Bahasa Bali Klungkung, I Wayan Arta Dipta mengatakan, ada beberapa kriteria yang dinilai dalam lomba tersebut, pertama ketepatan tulisan, ketebalan tekanan pisau, hingga kerapian tulisan yang dibuat di atas daun lontar itu.
Ia juga merasa sangat bangga, anak-anak muda masih mau dan ikut melestarikan budaya dan sastra Bali.
Lomba-lomba yang rutin digelar, membuat siswa terus belajar dan berlatih menulis aksara Bali.
"Kami dari penyuluh Bahasa Bali setiap tahun menggelar lomba menulis aksara Bali. Apalagi bisa jadi agenda rutin di ajang Festival Semarapura, ini adalah hal yang luar biasa," jelasnya. (mit)
Kumpulan Artikel Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.