Berita Jembrana

Kecelakaan Tunggal Mendominasi di Jembrana, 157 Lakalantas Selama Empat Bulan, 28 Orang Meninggal

peristiwa kecelakaan di Jembarana yang mendominasi adalah kecelakaan tunggal dan kecelakaan karena menabrak hewan.

Istimewa
Salah satu peristiwa mobil warna hitam out of control (OC) karena sopirnya diduga mengantuk di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis 2 Mei 2024 kemarin - Kecelakaan Tunggal Mendominasi di Jembrana, 157 Lakalantas Selama Empat Bulan, 28 Orang Meninggal 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Peristiwa kecelakaan lalulintas (lakalantas) di Kabupaten Jembrana, Bali tergolong tinggi.

Dalam empat bulan di 2024, Satlantas Polres Jembrana mencatat sedikitnya sudah ada 157 peristiwa.

Mirisnya, 25 orang diantaranya melibatkan anak di bawah umur atau usia 0-15 tahun.

Selama ini, peristiwa yang mendominasi adalah kecelakaan tunggal dan kecelakaan karena menabrak hewan.

Baca juga: RINGSEK! Kecelakaan Jalur Denpasar-Gilimanuk, Mobil Tabrak Pohon Perindang, Sopir Diduga Mengantuk

Menurut data yang diperoleh, dari 157 peristiwa lakalantas yang terjadi, ada 28 orang meninggal dunia (MD), satu orang mengalami luka berat (LB) dan sebanyak 185 orang mengalami luka ringan (LR).

Sementara itu, peristiwa lakalantas yang terjadi selama Januari - awal Desember 2023 kemarin tercatat sebanyak 371 kasus.

Dari jumlah tersebut tercatat ada 65 orang meninggal dunia (MD), 2 orang luka berat (LB) dan 471 orang mengalami luka ringan (LR).

Sementara kerugian material mencapai setengah miliar lebih atau Rp 1,3 miliar lebih.

Kemudian selama tahun 2022 lalu, tercatat ada 314 kejadian yang diantaranya mengakibatkan 58 orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan mengakibatkan 439 orang menderita luka ringan.

"Selama Januari-April ini sudah ada 157 peristiwa lakalantas dengan ratusan orang menderita luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Jembrana, IPDA Cita Dharma saat dikonfirmasi, Minggu 5 Mei 2024.

Dia mengakui, jumlah lakalantas selama empat bulan pada 2024 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 periode yang sama.

Bahkan, lakalantas yang terjadi tak hanya dialami oleh orang dewasa, melainkan juga melibatkan anak di bawah umur.

Tercatat ada sekitar 25 peristiwa yang melibatkan anak di bawah umur.

Berbagai faktor menjadi pemicu terjadinya lakalantas.

Mulai dari faktor fasilitas/infrastruktur jalan, manusianya hingga alam.

"Untuk tahun ini, tercatat ada 25 orang anak di bawah umur yang terlibat," sebutnya.

Disinggung mengenai peristiwa apa saja yang mendominasi dari 157 lakalantas di Gumi Makepung ini, IPDA Cita menyebutkan bahwa kecelakaan tunggal atau out of control (OC) serta peristiwa menabrak hewan menjadi yang paling dominan.

"Sementara ini didominasi laka tunggal dan tabrak hewan. Semoga kedepannya kasus lakalantas bisa terus ditekan," harapnya.

Ia mengakui, selain memberikan edukasi dan pemahaman ke orang dewasa, pihak Satlantas Polres Jembrana juga telah melakukan edukasi terhadap anak sekolah.

Sebab, dewasa ini banyak peristiwa lakalantas maupun pelanggaran yang juga melibatkan anak di bawah umur atau anak usia sekolah.

"Tentunya melibatkan para pihak terkait untuk sama-sama memberikan edukasi serta pemahaman agar jangan sampai anak di bawah umur atau belum cukup umur mengendarai sepeda motor. Karena bisa berakibat fatal bagi diri sendiri dan juga orang lain," tandasnya.

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved