World Water Forum Bali

5 Tari Sakral Ditampilkan dalam Rangkaian World Water Forum 2024, Bersamaan Upacara Segara Kerthi

Jelang pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 di bali, setidaknya akan ada 5 tarian sakral yang akan dipentaskan

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/Spt
wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali. 5 Tari Sakral Ditampilkan dalam Rangkaian World Water Forum 2024, Bersamaan Upacara Segara Kerthi 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Jelang pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 di bali, setidaknya akan ada 5 tarian sakral yang akan dipentaskan.

Namun, pementasan tarian sakral ini bukan sebagai entertainment kepada para pengunjung namun sebagai bagian dari Upacara Segara Kerthi.

Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 Bali yang akan berlangsung 18-25 Mei 2024 mendatang di Bali.

"Event World Water Forum ini tinggal beberapa hari lagi, kami pemerintah provinsi Bali dengan segenap institusi yang ada di provinsi Bali terus melakukan komunikasi dan melakukan koordinasi untuk memantapkan persiapan ini sehingga kita pastikan event ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, I Dewa Made Indra, Selasa 7 Mei 2024 pada konferensi pers kesiapan penyelenggaraan WWF ke-10 secara daring.

Baca juga: JENAZAH Made Marik dan Kadek Aditya Dikubur Sore Ini, Korban Terseret Ombak Asal Desa Bonyoh

Made Indra menambahkan kepentingan kita bersama adalah agar pertemuan World Water Forum ke-10 bisa menjaga martabat Indonesia dipercaya oleh dunia dalam kepemimpinan yang kuat pada penyelenggaraan pertemuan di bidang air ini.

Air menentukan masa depan di seluruh dunia dan Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya dalam forum ini dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan WWF setiap tiga tahun sekali.

"Kepentingan kita bersama harus berkontribusi yang kuat untuk memastikan pertemuan World Water Forum ini terselenggara dengan baik,”

“Kita harus menjaga martabat Indonesia supaya tetap terhormat di dunia," imbuh Sekda Made Indra.

Baca juga: Persiapan WWF Bali 2024, Pemkab Badung Tutup Sementara TPA Suwung, 250 Ton Sampah Disebar di TPS3R

Di hari pertama penyelenggaraan WWF ke-10 pada tanggal 18 Mei 2024 mendatang para delegasi akan diajak menikmati Bali Nice di Surf Surf By the Wave (SSBW) yang berada di dalam KEK Kura Kura Bali.

Acara bertajuk 'Bali Nice' yang berupa rangkaian upacara Tumpek Uye dan Segara Kerthi akan menjadi acara pembuka rangkaian WWF ke-10.

Tumpek Uye merupakan tradisi upacara untuk menghormati hewan dan menunjukkan rasa terima kasih atas peran mereka dalam kehidupan manusia.

Sementara Segara Kerthi adalah upacara yang diadakan di hari baik sebagai bentuk memuliakan laut, yang juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan pesisir demi keberlanjutan kehidupan alam laut.

Pada Bali Nice akan menampilkan sejumlah tari-tarian sakral yang tidak sering ditampilkan pada acara-acara umum.

"Kami juga akan menampilkan tari-tarian sakral yang tidak boleh ditampilkan di luar acara-acara ritual keagamaan Hindu,”

“Tari-tarian sakral ini akan kami pentaskan pada saat upacara Segara Kerthi di Kura Kura Bali," ungkap Sekda Made Indra.

Baca juga: TRAGEDI Pohon Tumbang Timpa Truk di Jalan Denpasar-Gilimanuk, 2 Lokasi di Tabanan,Begini Kondisinya!

Ia menambahkan nanti pada saat rohaniwan memimpin upacara maka tari-tarian sakral ini juga akan dipentaskan, diantaranya seperti tari Sanghyang Jaran yang akan diiringi tari Kecak.

Tari Sanghyang Jaran ini nantinya orang menari tapi seperti dimasuki oleh roh kuda.

"Kalau saya jelasin sekarang detailnya nanti tidak jadi nonton," ucapnya.

Lalu akan ada tari Sanghyang Dedari penarinya itu adalah perempuan dia seperti kemasukan roh bidadari jadi menari diluar kesadarannya dia.

Lalu akan ditampilkan juga tari Baris Cerkuak, tari Rejang Putri Maya dan sebagai penutup akan ada tari Topeng Sidakarya.

"Tari Topeng Sidakarya ini adalah yang menutup sebuah upacara yang menandakan dan memberikan simbol kami sebagai penyelenggara upacara telah direstui oleh Tuhan Yang Maha Esa,”

“Tari-tarian ini akan ditampilkan bersamaan dengan upacara ritual Segara Kerthi di Bali," kata Sekda Made Indra.

"Ini tari sakral kalau wisatawan ingin melihat tari sakral ya disanalah tempatnya nanti karena memang tidak boleh ditarikan di tempat lain," sambungnya.

Sementara tari-tarian lainnya yang bersifat hiburan akan dipentaskan di Taman Bhagawan pada waktu yang berbeda disana, tidak hanya penampilan tari dari Bali tetapi juga daerah lainnya.

Sebagai bagian dari upacara Segara Kerthi dan Tumpek Uye, hewan-hewan seperti burung dan tukik akan dilepaskan sebagai simbol penghargaan kelestarian alam.

Pihaknya akan menyiapkan seribu ekor burung merpati dan seribu ekor tukik untuk dilepasliarkan nanti.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved