Berita Bangli

JENAZAH Made Marik dan Kadek Aditya Dikubur Sore Ini, Korban Terseret Ombak Asal Desa Bonyoh

Rencananya, jenazah Made Marik dan Kadek Aditya akan dikebumikan di Setra Adat Bonyoh, pada Selasa sore. Proses penguburan dilakukan pada waktu sama.

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat - Rencananya, jenazah Made Marik dan Kadek Aditya akan dikebumikan di Setra Adat Bonyoh, pada Selasa sore. Proses penguburan dilakukan pada waktu bersamaan. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Jenazah dua korban terseret ombak asal Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, telah dibawa ke rumah duka.

Rencananya, kedua jenazah tersebut akan dikebumikan pada Selasa (7/5/2024) sore hari. Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Bonyoh, I Wayan Denia.

Kata dia, dua jenazah korban tenggelam ombak di Pantai Saba, Blahbatuh, Gianyar, Bali, dibawa ke rumah duka pada Senin (6/5/2024). Walau demikian, ia tidak bisa memastikan waktunya.

"Saya tidak tahu pastinya kapan tiba di rumah duka. Karena kedua jenazah ditemukan dalam waktu berbeda. Ada yang jam 07.00 pagi, ada yang jam 15.00 Wita," ujarnya.

Rencananya, jenazah Made Marik dan Kadek Aditya akan dikebumikan di Setra Adat Bonyoh, pada Selasa sore. Proses penguburan dilakukan pada waktu bersamaan.

Baca juga: TRAGEDI Pohon Tumbang Timpa Truk di Jalan Denpasar-Gilimanuk, 2 Lokasi di Tabanan,Begini Kondisinya!

Baca juga: JENAZAH Ari, Istri, & Anaknya Akan Dikubur Terpisah, Korban Kebakaran di Sesetan Denpasar

Ilustrasi - Rencananya, jenazah Made Marik dan Kadek Aditya akan dikebumikan di Setra Adat Bonyoh, pada Selasa sore. Proses penguburan dilakukan pada waktu bersamaan.
Ilustrasi - Rencananya, jenazah Made Marik dan Kadek Aditya akan dikebumikan di Setra Adat Bonyoh, pada Selasa sore. Proses penguburan dilakukan pada waktu bersamaan. (Freepik.com)

 

Di sisi lain, Wayan Denia mengaku kenal dengan kedua almarhum semasa hidup. Keduanya diakui merupakan anak-anak remaja yang sopan dan dikenal sebagai sosok yang baik oleh masyarakat.

Dikatakan jika kedua remaja itu memang gemar bermain layang-layang. Ada juga satu orang bernama Nyoman Hendra yang juga ikut pada saat kejadian.

"Mereka bertiga berangkat jam 12 siang bersama kawan-kawannya yang lain. Sampai pantai jam 13.00 dan langsung persiapan naikin layangan. Namun karena situasi panas, mereka berteduh dulu. Jadi awalnya tidak ada niat untuk mandi," ujarnya.

Hingga sekitar pukul 16.00 atau 17.00 Wita, para remaja itu bermain sepak bola sembari menunggu menaikkan layangan.

Sebab kondisi sekitar masih ramai orang yang menaikkan layangan. "Setelah sepak bola itulah dirasakan gerah. Sehingga mereka mandi di pantai. Mandinya pun bersama delapan orang. Tidak hanya tiga orang itu saja," ucapnya.

Tak berselang lama, tiga remaja asal Desa Boyoh terseret ombak. Nyoman Hendra berhasil diselamatkan lima orang kawannya. Sedangkan Made Marik dan Kadek Aditya tidak bisa diselamatkan.

"Ketiganya ini (Made Marik, Kadek Aditya, dan Nyoman Hendra) merupakan teman dekat, bahkan masih ada hubungan keluarga. Ketiganya sudah sering bermain layangan. Jadi tidak hanya sekali itu. Mungkin memang sedang apes, sehingga ada peristiwa tersebut," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved