Kebakaran di Denpasar

RSUP Prof Ngoerah Tunggu Permintaan Autopsi 3 Jenazah Keluarga Korban Kebakaran di Sesetan Bali

Tiga jenazah tersebut terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa dan anak laki-laki,” ungkap, dr. Kunthi pada, Selasa 7 Mei 2024.

Pixabay
Ilustrasi - Tiga jenazah tersebut merupakan 1 keluarga, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Saat dikonfirmasi, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dr. Kunthi Yulianti memberikan keterangan sementara. 

TRIBUN-BALI.COM, Bali - Tiga jenazah korban kebakaran, di Gang Taman Sari 2C, Blok I, Banjar Pembungan, Sesetan, Denpasar, Bali, Senin malam, 6 Mei 2024 telah dilakukan pemeriksaan luar di RSUP Prof Ngoerah Denpasar Bali.

 

Tiga jenazah tersebut merupakan 1 keluarga, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Saat dikonfirmasi, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dr. Kunthi Yulianti memberikan keterangan sementara.

 

“Tanggal 7 Mei 2024 pukul 02.10 telah diterima 3 jenazah dengan identitas belum diketahui di Instalsi Kedokteran Forensik dan Pemulasaraan Jenazah.

Tiga jenazah tersebut terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa dan anak laki-laki,” ungkap, dr. Kunthi pada, Selasa 7 Mei 2024.

 

Setelah tiba di Forensik, ketiga jenazah tersebut dilakukan pemeriksaan luar dan hasilnya mengalami luka bakar serius.

Ketika ditanya kapan waktu kematiannya, dr. Kunthi mengatakan banyak faktor yang pengaruhi analisa perkiraan waktu kematian.

Baca juga: JASAD Korban Kebakaran Dipulangkan ke Buleleng, Perbekel Desa Bontihing Mimpi Didatangi Ortu Ari

Baca juga: KRONOLOGI Kebakaran Tewaskan 1 Keluarga di Sesetan Denpasar, Sempat Terdengar Teriakan Minta Tolong!

Baca juga: JENAZAH Ari, Istri, & Anaknya Akan Dikubur Terpisah, Korban Kebakaran di Sesetan Denpasar

Situasi pascakebakaran rumah kos di Jl. Dukuh Sari, Gg. Banteng, Denpasar. Tampak aparat kepolisian menyambangi TKP.
Situasi pascakebakaran rumah kos di Jl. Dukuh Sari, Gg. Banteng, Denpasar. Tampak aparat kepolisian menyambangi TKP. (Ist/Humas Polresta Denpasar)

 

“Pada prinsipnya banyak faktor yang memengaruhi analisa perkiraan waktu kematian. Maka penentuan waktu kematian ini memang sesuatu yang sulit dan perlu hati-hati,” imbuhnya.

 

“Saya masih menunggu koordinasi dengan kepolisian. Sehingga info sementara baru seperti di atas nggih,” tutupnya.

 

Sementara itu Dewa Ketut Kresna, Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah Denpasar, mengatakan masih menanti permintaan dari pihak kepolisian untuk melakukan autopsi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved