Kebakaran di Denpasar

Satu Keluarga Tewas di Sesetan Denpasar, Dua Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dan Tangisan Bayi

Satu Keluarga Tewas di Sesetan Denpasar, Dua Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dan Tangisan Bayi

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Aloisius H Manggol
Ist/Humas Polresta Denpasar
Situasi pascakebakaran rumah kos di Jl. Dukuh Sari, Gg. Banteng, Denpasar. Tampak aparat kepolisian menyambangi TKP. 

Tak hanya story kebahagiaan di WhatsApp, ketiga korban juga sempat melakukan video call dengan keluarganya di Buleleng sekira pukul 21.00 WITA atau dua jam sebelum kebakaran.

"Kemungkinan setelah video call ini kejadian kebakaran itu," tuturnya.

Ardiyasa mengatakan, Kadek Novi selama ini bekerja sebagai pedagang online menjual kasur, almari dan sejenisnya.

Sementara suaminya bekerja di Benoa sebagai tukang filet ikan.

Saat kejadian, Ardiyasa dihubungi oleh kerabatnya bahwa ada kebakaran di tempat adik iparnya.

"Karena kebetulan dia lihat di FB ada tulisan olshop ipar saya, saya ditelpun oleh saudara saya," akunya.

Kemudian sekitar pukul 02.30 Wita, ia dicari ke rumahnya dan disebutkan ada korban meninggal dari Kintamani dan Buleleng.

"Saya kemudian ke lokasi kejadian. Memang benar kontrakan ipar saya. Dan ada yang meninggal. Kan istrinya dari Kintamani nikah ke Bon Tihing Buleleng," imbuhnya.

Dirinya pun memastikan ke RSUP Sanglah terkait kebenaran itu.

Di RSUP Sanglah, saat dilihat, kondisi adik iparnya sudah gosong dan tak bisa dikenali karena hidungnya rusak.

Barulah saat melihat jenazah anak korban, ia menjadi yakin.

Ia juga mendengar informasi jika ketiga korban ditemukan di kamar mandi.

"Hari ini rencananya akan dibawa ke Buleleng, makanya saya harus mengurus berkasnya," katanya.

Penyebab kebakaran masih diselidiki

Penyebab pasti dari kebakaran di Sesetan masih dalam proses penyelidikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved