Mahasiswa STIP Tewas

BUNTUT Tewasnya Putu Satria, Satu Angkatan STIP Akan Disetop! Ini Janji Menhub Pada Keluarga di Bali

Sebagai bentuk tanggung jawab, Budi Karya Sumadi telah membebastugaskan direktur hingga beberapa pejabat di STIP Jakarta.

Kolase Istimewa
CCTV - Menurut Budi, kejadian ini menjadi hal yang sangat mendalam baginya. Sehingga membuatnya mengambil langkah untuk mereformasi intitusi pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan, termasuk STIP. 

Putu Satria Ananta Rustika (19) meninggal dunia setelah mendapat kekerasan dari seniornya di STIP Jakarta, Jumat (3/5).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP. Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tingkat I, dipanggil oleh senior di tingkat II.

Seniornya yang bernama Tegar asal Bekasi, sempat menanyakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.

Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer. Kemudian Tegar memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali. Hal itu membuat korban terkapar dan meninggal dunia.

Terkait dengan kasus saat ini, sudah ditangani secara hukum oleh Polres Jakarta Utara. Menhub juga telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk mempercepat investigasi internal atas unsur-unsur kampus STIP Jakarta yang mengabaikan atau tidak menjalankan SOP yang telah ditetapkan sehingga kasus ini terjadi.

"Untuk selanjutnya, akan dikenakan sanksi institusi sesuai ketentuan yang berlaku," lanjut Menhub.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Menhub memberikan beasiswa kepada adik kandung Putu Satria, Ni Kadek Anandita

Pradnya Swari untuk melanjutkan pendidikan di sekolah vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan.

"Tadi kami telah berembug dengan orangtua (Putu Satria) dan Pj Bupati. Dipastikan, ananda Dita adik dari Putu Satria mendapatkan beasiswa dari Kementerian Perhubungan sehingga selesai di tingkat vokasi.

Bisa di Jakarta atau di Bali. Rabu (15/5) kami bersurat ke keluarga, diketahui Pj Bupati. Ini merupakan kewajiban saya atas nama menteri dan korps tertentu dan tentu ini tanggung jawab negara," kata Budi.

Untuk diketahui, Putu Satria memiliki dua adik yang masih duduk di bangku sekolah, yakni Kadek Anandita Pradnya Swari (16) masih duduk di bangku kelas 1 di SMAN 2 Semarapura. Serta adik bungsunya, Komang Seno Prandeta yang masih kelas 6 SD.

Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat menunjukan sepeda motor kesayangan Putu Satria saat ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024 - Motor Kesayangan Ikut Hantarkan Jenazah Putu Satria ke Rumah Duka, Prosesi Pengabenan 10 Mei 2024
Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat menunjukan sepeda motor kesayangan Putu Satria saat ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024 - Motor Kesayangan Ikut Hantarkan Jenazah Putu Satria ke Rumah Duka, Prosesi Pengabenan 10 Mei 2024 (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

 

 

Menanggapi tawaran dari kementerian itu, orangtua Putu Satria, Ni Nengah Rusmini berharap apa yang disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi terwujud sesuai harapan.

Tidak sekadar masalah beasiswa, namun juga dukungan pihak Kemenhub dalam pengungkapan kasus yang dialami putranya, serta bagaimana Kemenhub bisa merombak sistem pendidikan di sekolah kedinasan di bawah naungan Kemenhub.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved