Mahasiswa STIP Tewas

TERSANGKA Pembunuh Putu Satria Bertambah 3 Orang, Keluarga Terus Berusaha Cari Bukti Baru

Kasus meninggalnya Putu Satria Ananta Rustika (19), akibat kekerasan yang dilakukan seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat memeluk foto sang putra di ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu (8/5/2024). 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus meninggalnya Putu Satria Ananta Rustika (19), akibat kekerasan yang dilakukan seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta memasuki babak baru.

Kepolisian Jakarta Utara telah menetapkan 3 tersangka lain, dari kasus ini selaim tersangka utama Tegar Rafi Sanjaya (21).

Keempat tersangka merupakan taruna tinggal II atau senior dari korban (Putu Satria Ananta Rustika).

Pihak keluarga sudah mengetahui informasi penambahan tersangka itu pada, Rabu sore (8/5/2024).

"Kemarin sore sudah dapat informasi dari Jakarta. Infonya ada penambahan 3 tersangka, jadi 4 orang," ujar ibu dari Putu Satria, Nengah Rusmini, Kamis (9/4/2024).

Baca juga: TEWASNYA Putu Satria di STIP Jakarta,  Sang Ibu Yakin Pelaku Pembunuh Putranya Lebih Dari Satu Orang

Baca juga: LUKA di Jasad Putu Satria Tidak Wajar, Ibunda Minta Usut Tuntas, Tinggalkan Catatan Haru ke Adiknya

Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Memilukan: Tragedi yang Merenggut Nyawa Putu Satria di STIP Jakarta
Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Memilukan: Tragedi yang Merenggut Nyawa Putu Satria di STIP Jakarta (Kolase Istimewa)

Rusmini menegaskan, pihak keluarga dan kuasa hukum masih terus mencari bukti baru, agar semua pelaku yang ikut melakukan kekerasan terhadap anaknya dapat ditangkap.

"Memang dari awal sudah ganjil, tubuh anak saya banyak luka lebam seperti itu, kok tersangka hanya satu orang. Itu tidak mungkin, saya yakin pelakunya lebih dari 1 orang," ungkap Rusmini yang juga tenaga medis di RSUD Klungkung.

Ia akan terus bertekad untuk mencari keadilan demi putranya, sampai semua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Saya sangat memohon bantuan rekan media untuk mengawal kasus ini, sehingga keluarga mendapat keadilan yang seadil-adilnya. Sehingga kematian anak saya ini tidak sia-sia," jelas Rusmini sembari meneteskan air mata.

Semeentara pihaknya juga belum menerima permintaan maaf dari pihak keluarga pelaku.

"Permintaan maaf belum ada(dari keluarga pelaku), tidak ada itikad baik sama sekali," ungkap Rusmini. (mit)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved